Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Aman di Triwulan III 2021

KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Aman di Triwulan III 2021 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati memastikan, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan III 2021 dalam kondisi normal seiring penurunan signifikan kasus Covid-19.

Keberhasilan penanangan Covid-19, kata dia, mendorong berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional. Kasus harian Covid-19 terus menunjukkan penurunan sejak awal Agustus 2021.

"Perkembangan tersebut mendorong pelonggaran pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) sehingga aktivitas ekonomi mengalami pemulihan bertahap," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (27/10/2021). Baca Juga: Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga di Semester I 2021

Pulihnya aktivitas ekonomi tercermin pada perkembangan beberapa indikator dini hingga September 2021 yang menunjukkan perbaikan, antara lain Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur kembali berada pada zona ekspansif di level 52,2, meningkatnya mobilitas penduduk, indeks belanja masyarakat, penjualan kendaraan bermotor, penjualan semen, serta konsumsi listrik sektor industri dan bisnis.

"Sementara itu, laju inflasi terkendali di level 1,60% (yoy). Dari sisi eksternal, surplus neraca perdagangan terus berlanjut di bulan September 2021, mencapai USD4,37 miliar atau secara akumulatif Januari–September telah mencapai USD25,07miliar. Posisi cadangan devisa berada pada level USD146,87 miliar, atau setara dengan 8,9 bulan impor barang dan jasa," jelas Sri Mulyani.

Kendati demikian, dia bilang, KSSK tetap mencermati risiko yang berasal dari eksternal. Menurutnya, pemulihan ekonomi global menghadapi risiko terjadinya gelombang baru Covid-19 dan global supply disruption.

"Munculnya varian baru masih menjadi faktor risiko terbesar di tengah ketimpangan distribusi vaksin global," ungkap dia. Baca Juga: Genjot PEN Sektor UMKM, Pemerintah Pede Ekonomi Tumbuh 4,5% di Kuartal III 2021

Di sisi lain, global supply disruption yang lebih panjang dari perkiraan dan kenaikan harga energi akibat keterbatasan suplai mulai memicu tekanan inflasi di sejumlah negara. 

"Inflasi AS tercatat berada di kisaran 5,4% dalam empat bulan terakhir dan laju inflasi Uni Eropa juga dalam tren meningkat (September 2021: 3,4%)," tukasnya.

Oleh sebab itu, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyepakati komitmen bersama untuk terus memperkuat sinergi guna menjaga SSK dan momentum pemulihan ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: