Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembahasan Target NZE 2060 Dinilai Belum Komprehensif: Terlalu Fokus pada Sisi Pemerintah

Pembahasan Target NZE 2060 Dinilai Belum Komprehensif: Terlalu Fokus pada Sisi Pemerintah Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Spesialis Sektor Keuangan Utama Asian Development Bank (ADB) M Sani Ismail menilai pembahasan mengenai target net zero emission (NZE) pada 2060 di Indonesia masih belum komprehensif. Pembahasan target NZE lebih sering menekankan sisi pemerintah dan kurang melibatkan sisi pelaku usaha.

"Kita sering mendengar target pemerintah NZE pada 2060, tapi masalahnya di sini kita berdiskusi dari sisi pemerintah saja. Kadang kita tidak mempertimbangkan dai sisi perusahaan," kata Sani Ismail dalam diskusi virtual 2021 National Conference oleh IIA Indonesia, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: Negara Maju Punya Target Ambisius Menurunkan Emisi Karbon, Negara Berkembang Jangan Kalah

Padahal, lanjutnya, untuk dapat mencapai target tersebut juga perlu melibatkan pergerakan dari seluruh pemain negeri. "Butuh kontribusi dari pemerintah maupun perusahaan," imbuhnya.

Terlebih, tren manajemen pemerintahan belakangan ini mulai kembali menyasar aspek lingkungan, setelah sebelumnya lebih menekankan aspek sosial akibat pandemi.

"Seiring dengan perkembangan Covid-19 yang kian membaik, kita memprediksi 2021 ke 2022 fokusnya akan kembali ke environment. Dan saya kira kita sudah melihat itu. Seperti COP26 yang akan berlangsung dan banyak hal lain yang fokus pada lingkungan dan perubahan iklim," paparnya.

Sani Ismail juga menekankan pendekatan ini tidak bisa diabaikan, baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha. Pasalnya, tren investasi saat ini juga menitikberatkan isu lingkungan dan perubahan iklim.

"Bisa dibilamg, kalau kita tidak memenuhi kualifikasi yang diharapkan, maka kita akan kehilangan seluruh investasinya. Sesederhana itu," pungkasnya.

"Mungkin hal ini tidak terjadi dalam waktu dekat. Tapi pemerintah dan perusahaan harus bersiap-siap dengan risiko itu," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: