Omongan Senior PKS Tegas Banget! Dengar Baik-Baik, Kemenag Tidak untuk Diklaim, Bukan Juga untuk..
Juga persidangan di BK KNIP sehingga usulan KH Soleh Suaidy (Al Irsyad/Masyumi), KH Abu Dardiri (Muhammadiyah/Masyumi) dari KNI Banyumas didukung oleh M Natsir (Persis/Masyumi), Dr Mawardi, M Karto Soedarmono (KNIP) bisa mengalahkan argumentasi para penolak adanya kementerian yang khusus mengurusi agama seperti J Latuharhari dan Ki Hajar Dewantara.
Mestinya, lanjut HNW, kegigihan memperjuangkan hadirnya Kemenag serta kenegarawanan dan sikap inklusif dari para tokoh ormas Islam, NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, Persis, maupun Partai Islam Masyumi, yang berjuang bersama sehingga Presiden Sukarno menyetujui diadakannya Departemen Agama diajarkan kepada para santri, baik yang bacaannya Kitab Kuning maupun Kitab Putih baik dalam forum internal maupun eksternal.
Karenanya menurut dia, wajar kalau pernyataan kontroversial Menag tersebut dikoreksi oleh pimpinan NU. Sekjen PBNU KH Helmi Faishal Zaini dan Ketua MUI berlatar belakang NU, yakni KH Chalil Nafis, secara terbuka mengkoreksi statement bahwa Kemenag sebagai hadiah khusus untuk NU.
Reaksi kritis juga disampaikan oleh tokoh-tokoh dari ormas-ormas Islam lainnya, juga dari kampus dan partai politik seperti PPP, Gerindra dan PKS.
Merujuk ke beberapa literatur sejarah, kata HNW Presiden Soekarno pernah menunjuk KH Wahid Hasyim dari NU sebagai Menteri Negara urusan Agama pada 19 Agustus 1945 hingga 14 November 1945.
"Dalam periode itu, Departemen yang khusus mengurusi Agama belum ada, karena ditolak oleh beberapa pihak seperti J Latuharhari maupun Ki Hajar Dewantara. Tapi kemudian Presiden Soekarno menyetujuinya, setelah diperjuangkan oleh beberapa anggota KNIP dari Partai Masyumi dan dari ormas, seperti Al Irsyad, Muhammadiyah dan Persis," kata Hidayat menambahkan.
Akhirnya Pemerintah mengeluarkan Penetapan Pemerintah No. 1/S.D. pada 3 Januari 1946 yang memutuskan mengadakan departemen yang nanti menjadi menjadi kementerian agama dan mengangkat HM Rasyidi yang dikenal sebagai tokoh dari Muhammadiyah sebagai Menag pertama. Hari itulah yang kemudian setiap tahunnya diperingati sebagai hari lahirnya Kemenag.
Menurut HNW Presiden Sukarno yang membuat Ketetapan tentang Depag, maupun para pengusulnya di KNIP, serta HM Rasyidi yang diangkat sebagai Menag.
Bahkan KH Wahid Hasyim yang sebelumnya diangkat oleh Presiden Sukarno untuk menjadi menteri negara urusan agama, tidak pernah mengklaim baik dalam forum tertutup maupun terbuka, bahwa Depag adalah hadiah khusus untuk ormas tertentu, dan bukan untuk umat Islam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil