Kekayaan Jack Ma Merosot Ketendang Jauh, Ini Dia Orang Terkaya Baru di China!
Taipan air minum China, Zhong Shanshan kembali menjadi orang terkaya di China. Puncaknya dalam daftar datang ketika kampanye pemerintah China untuk mengendalikan orang super kaya.
Zhong, yang berusia di akhir 60-an, telah melihat kekayaannya melonjak setelah pencatatan saham tahun lalu dari air mineral Nongfu Spring dan perusahaan farmasi terpisah Wantai Biological Pharmacy Enterprise, yang telah memanfaatkan permintaan besar-besaran untuk alat tes Covid-19.
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (28/10/21) menurut Hurun Rich List, Zhong kini berharta USD60,5 miliar (Rp859 triliun), naik tujuh persen dari sebelumnya.
Baca Juga: Tegas Taiwan Ogah di Bawah Kaki China, tapi Enggan Terlibat Adu Kekuatan Militer
Tahun lalu, Zhong berada di peringkat ketiga tetapi ia terdorong ke posisi teratas lantaran Partai Komunis meminta para taipan di negaranya mendistribusikan kembali kekayaan atas nama kesetaraan sehingga memotong miliaran dari kekayaan taipan lainnya.
Jack Ma yang merupakan orang terkaya tahun lalu turun ke urutan kelima karena kekayaannya menyusut 36 persen menjadi USD39,6 miliar (Rp562 triliun).
Ma dan Alibaba tidak disukai Beijing setelah dia memberikan pidato yang mengkritik regulator keuangan China akhir tahun lalu.
Kemudian, Pony Ma, bos raksasa game dan pemilik WeChat, Tencent, turun dua peringkat ke posisi keempat karena pembatasan China pada video game yang turut mengurangi kekayaannya sebesar 19 persen.
Posisi orang terkaya kedua di China diduduki ole pendiri TikTok, ByteDance, Zhang Yiming.
Lembaga Penelitian Hurun, yang menyusun daftar tersebut, mengatakan bahwa untuk pertama kalinya sektor real estat tidak masuk dalam 10 Besar.
Pecundang terbesar sektor ini adalah Xu Jiayin, pendiri raksasa properti Evergrande Group yang sangat bermasalah.
Xu menduduki puncak daftar pada 2017 dan berada di urutan kelima tahun lalu. Tapi dia telah jatuh ke peringkat 70 dengan pengurangan hampir 70 persen dalam kekayaannya menjadi USD11,3 miliar (Rp160 triliun), menurut Hurun.
Krisis likuiditas di Evergrande telah memukul sentimen investor dan mengguncang pasar real estat penting negara itu. Pihak berwenang China telah meminta Xu untuk menggunakan kekayaan pribadinya yang semakin berkurang untuk meringankan krisis utang perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: