alah satu elemen relawan Jokowi, yakni Jokowi Mania (Joman), melontarkan kritik keras kepada pejabat negara. Terkait dengan keputusan Presiden Joko Widodo yang menurunkan harga test PCR menjadi Rp300 ribu.
Pimpinan Relawan Joman, Immanuel Ebenezer mengatakan, pihaknya siap adu kuat untuk mengawal turunnya tarif PCR.
Baca Juga: Politisi Gerindra Kritik Keras Jokowi di Hari Sumpah Pemuda
“Siapa yang menolak keputusan Presiden akan kita tabrak. Kita kawal itu. Tugas kita mengawal aspirasi suara rakyat. Saat ini, jelas rakyat terbebani dengan syarat terbang dengan PCR,” kata pria yang akrab disapa Noel ini dalam keterangannya, Kamis 28 Oktober 2021.
Noel bilang, instruksi dari Presiden Jokowi agar tarif PCR turun sampai Rp300 ribu adalah perintah seorang Kepoala Negara. Jadi, kalau ada pertimbangan atau argumen yang disampaikan seorang menteri terkait perintah tersebut, dia menilai itu bentuk ketidak patuhan.
Secara khusus dia menyindir pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, soal tidak ada subsidi bagi tarif tes tersebut.
“Tugas Menkes sebagai pembantu Presiden memastikan perintah itu berjalan dengan baik. Jangan menolak, cari solusi sebagai pembantu Presiden,” kata aktivis 98 tersebut.
Belajarlah dari India
Menurut Noel, di jajaran pemerintah harusnya belajar dari India yang bisa memproduksi alat-alat kebutuhan untuk tes tersebut dari dalam negeri dan dengan jumlah yang besar. Sehingga tarif bisa ditekan, serta otomatis akan meringankan beban masyarakat.
Selama ini, kata dia, tes PCR yang bertujuan guna pelacakan dan mengetahui seseorang tertular atau tidak, jangan sampai justru menjadi kontraproduktif dari niat Presiden yang ingin membangkitkan ekonomi masyarakat.
“Bisa lah. Memang perlu proses. Tapi produksi bahan PCR harus dipaksakan di dalam negeri,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa harga tes PCR di Indonesia sudah termasuk ke dalam golongan tarif yang paling murah di dunia. Harga tes PCR yang sebelumnya sekitar Rp900 ribu pun di Indonesia dikatakannya sudah lebih murah dibanding negara lain.
"Harga kita yang Rp900 ribu itu kira-kira 25 persen paling murah dibanding harga PCR di airport-airport dunia," kata dia saat konferensi pers, Selasa, 26 Oktober 2021.
Meski demikian, Budi mengakui bahwa berdasarkan peringkat per negara, India adalah negara dengan tarif PCR paling murah di dunia ini, yaitu hanya sebesar Rp160 ribu.
Budi kembali menekankan, bahwa harga yang telah dipatok Presiden Jokowi baru-baru ini terkait tarif PCR sudah 10 persen termurah di dunia ini. Eks bos Bank Mandiri itu juga menegaskan, tidak ada rencana pemerintah melakukan subsidi untuk tes PCR.
"Pemerintah tidak merencanakan ada subsidi karena memang kalau kita lihat harganya, apalagi sudah diturunkan itu sudah cukup murah," tutur Budi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: