Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Nett Zero Emisi, Ini Strategi Dekarbonisasi PLN

Kejar Nett Zero Emisi, Ini Strategi Dekarbonisasi PLN Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi

"PLN terus berinovasi dalam mengembangkan teknologi fuel cell dan hidrogen sebagai sumber energi yang murah, andal dan aman. Ke depan, EBT bukan hanya sebatas energi yang intermiten, melainkan sebagai pemikul beban dasar (base load) yang akan bersaing dengan energi fosil," tuturnya.

Dari sisi pembangkit EBT, PLN sudah menyiapkan skenario terbaik untuk mendukung Carbon Neutral 2060. Porsi EBT bakal mendominasi bauran energi pembangkit PLN ke depan.

Baca Juga: PLN-CEIA Kolaborasi Kejar Target Bauran EBT

Pada 2020, porsi PLTU di pembangkit sebesar 68 persen, PLTGU 19 persen, PLTA 7 persen, PLTP 6 persen, dan PLTS sebesar 1 persen. Pada 2025, porsi PLTU menurun ke angka 62 persen. Hanya saja, eskalasi peningkatan di sektor pembangkit EBT melonjak dengan masuknya PLTS ke sistem yang mencapai porsi 7 persen. Kapasitas PLTP dan PLTA juga bertambah dengan porsi masing-masing 8 persen.

Sepuluh tahun kemudian, yaitu pada 2035, porsi EBT terus meningkat dengan porsi PLTS sebesar 23 persen. PLTP juga naik menjadi 13 persen dan PLTA 9 persen.

Pada 2040, PLN memulai penggunaan CCUS dengan porsi 24 persen. Pembangkit listrik berbasis nuklir juga mulai dioperasikan negara pada tahun ini dengan porsi 4 persen. Pada tahun ini juga, porsi PLTS bahkan juga naik sampai 45 persen. Selain itu, di tahun ini Indonesia resmi terbebas dari pengoperasian PLTU.

Hingga tahun 2060, porsi PLTS dan PLTB bereskalasi hingga 53 persen. Porsi PLTP juga naik mencapai 14 persen dan EBT lainnya sebesar 14 persen.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: