Hasto Serang SBY Lagi, Anak Buah AHY Beri Jawaban Menohok, Seret Proyek Jokowi
Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra tak mau tinggal diam ketika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hasto menyebut SBY membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) gara-gara mengeluarkan Rp22 triliun untuk politik bansos.
Herzaky mengatakan, anggaran yang dibelanjakan SBY untuk bansos tersebut jelas berdampak langsung pada masyarakat, jadi tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Dia lantas menyinggung proyek kereta cepat yang digarap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menelan anggaran hingga Rp27 Triliun.
"Lebih baik menggelontorkan bansos sebesar Rp22 T untuk membantu rakyat kecil, daripada menggelontorkan Rp 27 T untuk kereta cepat yang hanya akan dipakai segelintir elite," kata Herzaky kepada wartawan, Senin (1/11/2021).
Baca Juga: Gak Ada Takut-takutnya, Hasto PDIP Serang SBY Lagi: Dia Membebani APBN
Herzaky lantas menuding Hasto tak perduli dengan masyarakat miskin di negara ini, buktinya bansos yang diinisiasi SBY untuk membantu masyarakat kurang mampu saja masih diprotes.
"Jika Hasto tidak setuju dengan bansos digelontorkan di era Bapak SBY, berarti Hasto anti membantu rakyat miskin," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali melancarkan serangan kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hasto mengungkit bantuan sosial yang kerap digelontorkan selama satu dekade SBY berkuasa. Bansos itu kata dia menjadi salah satu program yang membawa partai Demokrat memenangi Pemilu 2009.
Sayangnya kata Hasto, politik bansos itu justru membebankan negara, sebab anggaran yang dipakai SBY dalam pengadaan bansos diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Anak buah Megawati Soekarnoputri itu mengaku, pernyataan yang dilontarkannya soal SBY membebankan negara itu, bukan sekedar klaim, tetapi hal ini berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dirinya.
"Menurut peneliti Marcus Mietzner, dari bulan Juni 2008 sampai Februari 2009, Pak SBY itu membelanjakan 2 miliar US Dollar untuk Politic Populism. Ini kan beban bagi APBN ke depan akibat konsekuensi dari politik yang sangat liberal," kata Hasto dalam sebuah diskusi virtual Senin (01/10/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti