"Masyarakat kecewa karena Prabowo merapat ke pemerintah. Pendukung-pendukungnya termasuk HRS (Habib Rizieq Shihab) banyak yang di penjara. Prabowo tak bisa apa-apa. Sedangkan Puan elektabilitasnya rendah," tuturnya.
Dengan potensi kemenangan yang tidak begitu kuat, Ujang menilai tidak akan ada partai politik yang menyokong keduanya selain dari PDIP dan Partai Gerindra.
"Partai lain itu akan bergabung jika potensi Prabowo-Puan menangnya tinggi. Jika berpotensi kalah, partai-partai lain akan bangun koalisi sendiri," sebutnya.
Baca Juga: Dukungan untuk Prabowo-Puan Mengalir, Pilpres 2024 Makin Sengit!
Sebelumnya, muncul barisan relawan yang mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Puan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.
Jika skenario ini terwujud, kata dia, Prabowo akan menempati posisi capres dan Puan harus berpuas diri menjadi cawapres.
"Karena Puan elektabilitasnya masih di bawah, dan Prabowo juga rugi [jika jadi cawapres. Pilpres 2019 yang lalu Capres, masa iya di Pilpres 2024 jadi Cawapres," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti