Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Capai Karbon Nol di 2050, Standard Chartered Bakal Stop Pembiayaan di Sektor ini

Capai Karbon Nol di 2050, Standard Chartered Bakal Stop Pembiayaan di Sektor ini Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Standard Chartered (Grup) mengumumkan target baru yang ambisius untuk mencapai emisi karbon nol bersih dari aktivitas yang didanainya pada tahun 2050, termasuk target sementara 2030 untuk sektor yang paling intensif karbon. Pendekatan Grup didasarkan pada data terbaik yang tersedia saat ini dan sejalan dengan skenario Net Zero Emissions by 2050 (NZE) oleh Badan Energi Internasional.

Walaupun 33 dari 59 negara tempat Grup beroperasi saat ini tidak memiliki komitmen untuk mencapai karbon nol bersih pada tahun 2050, karena banyak dari negara-negara tersebut saat ini bergantung pada industri padat karbon untuk pertumbuhan ekonomi mereka.

Namun Grup memiliki posisi unik untuk membantu dengan mengarahkan modal ke negara-negara yang memiliki peluang terbesar untuk mengadopsi teknologi rendah karbon, dan mengatasi beberapa tantangan terberat dalam hal pendanaan transisi dan iklim. Baca Juga: Tekan Emisi Karbon di Sektor Kelistrikan RI, PLN Gandeng Asian Development Bank

Pendekatan karbon nol bersih Grup memiliki tiga tujuan. Pertama, mengurangi emisi yang terkait dengan aktivitas pendanaan Grup menjadi nol karbon bersih pada tahun 2050, dan menetapkan target sementara untuk tahun 2030 di sektor-sektor Grup yang paling intensif karbon.

Perkiraan Grup saat ini tentang emisi dari basis nasabah korporasi (yang termasuk dalam lingkup) pada akhir tahun 2020 adalah setara dengan 45,2 juta metrik ton karbon dioksida yang terkait dengan aset sebesar USD74,8 miliar (atau 77% dari total pembiayaan untuk nasabah korporasi yang tercatat pada neraca Grup sebesar USD97,3 miliar).

“Melanjutkan diskusi dengan nasabah, pemegang saham, dan Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM, kami telah menetapkan metodologi tentang bagaimana kami bermaksud mencapai nol karbon bersih pada tahun 2050. Kami termotivasi oleh keyakinan bahwa kami dapat dan harus mengatasi kebutuhan dekarbonisasi sebagai akibat dari risiko terkait iklim yang lebih besar, yang meningkatkan biaya pembiayaan dan menghambat prospek ekonomi jangka panjang di pasar negara berkembang," kata José Viñals, Group Chairman, Standard Chartered Group Plc. dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/11/2021).

Ke depan, Grup akan menghentikan pembiayaan di tingkat entitas perusahaan yang berekspansi di batu bara termal, Penyediaan layanan keuangan yang berkelanjutan kepada grup nasabah/induk perusahaan akan tunduk pada uji kelayakan (due diligence) yang ditingkatkan.

Di samping larangan yang sudah ada untuk tidak membiayai pembangkit listrik tenaga batu bara baru serta perluasaannya, Grup juga akan untuk mengurangi emisi pertambangan batu bara termal yang dibiayai secara absolut sebesar 85% pada tahun 2030. Pada tahun 2030 Grup hanya akan memberikan layanan keuangan kepada nasabah dengan pendapatan yang bergantung pada batu bara termal kurang dari 5%.

Selanjutnya, tujuan kedua yakni Mengkatalisasi keuangan dan kemitraan untuk melipatgandakan dampak, modal, dan iklim ke tempat yang paling membutuhkan, termasuk rencana untuk memobilisasi USD300 miliar dalam pendanaan hijau dan transisi. Baca Juga: Standard Chartered Dorong Dunia Usaha Atasi Tantangan Berkelanjutan: Wilayah ASEAN Jadi yang Utama

Kerangka Kerja Pembiayaan Transisi Grup yang baru menetapkan bagaimana keuangan transisi Grup akan diatur selaras dengan NZE dan serangkaian prinsip yang terdefinisi dengan baik yang membantu memandu nasabah Grup ke jalur rendah karbon.

Dan tujuan ketiga, Mempercepat solusi baru untuk mendukung transisi yang adil di negara-negara tempat Grup beroperasi, termasuk membentuk Tim Percepatan Transisi khusus yang baru untuk mendukung nasabah di sektor dengan emisi tinggi, dan meluncurkan produk yang berkelanjutan.

Grup juga akan meluncurkan Pinjaman Pembiayaan Iklim Universal untuk memberi insentif kepada nasabah agar dapat melampaui tingkat dekarbonisasi nasional, serta produk ritel berkelanjutan seperti hipotek hijau di negara-negara utama tempat Grup beroperasi.

“Kami yakin bahwa kami berada di lintasan berbasis sains menuju pendanaan dengan emisi nol bersih pada tahun 2050 yang konsisten dengan Perjanjian Paris. Selagi kami mengurangi emisi yang terkait dengan kegiatan pendanaan kami menjadi nol bersih, kami juga akan mengatasi hambatan keuangan untuk transisi, termasuk dengan menyediakan lebih banyak pendanaan hijau dan transisi. Ini akan membantu nasabah-nasabah kami untuk berjalan di jalur menuju nol bersih bersih selagi memaksimalkan manfaat transisi yang adil bagi orang-orang dan komunitas," tutup Bill Winters, Group Chief Executive, Standard Chartered Group Plc.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: