KSAD Jenderal Andika Perkasa menghadiri uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai calon Panglima TNI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11). Komisi I DPR RI akhirnya menyetujui calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI setelah uji kelayakan dan kepatutan
menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun pada bulan ini. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, punya pesan kepada Jenderal Andika Perkasa.
Effendi meminta Jenderal Andika bisa membuat TNI keluar dari praktik politik praktis.
"TNI tidak boleh berpolitik praktis, siapa pun,” ucap Effendi di DPR RI, Sabtu (6/11).
Baca Juga: Pilpres 2024 Makin Ramai, Anies Baswedan Bisa Jadi Capres dari Partai...
Pilitikus PDI Perjuangan itu pun memeinta Jenderal Andika berkomitmen akan masalah tersebut.
Kendati demikian, TNI digerakkan oleh politik negara yaitu oleh kebijakan pemerintah dan DPR RI.
Selain itu, Effendi mengatakan TNI harus bisa menjadi lembaga pertahanan negara yang menjadi andalan semua bangsa.
“TNI menjadi modern, baik kemampuan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), juga meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya,” katanya.
Effendi juga tak mempermasalahkan masa jabatan Andika yang hanya akan sekitar satu tahun.
Namun, dengan masa yang singkat itu, Effendi berharap Andika mampu mengembalikan TNI ke khittah-nya, sebagai alat pertahanan negara yang menjaga kedaulatan negara.
"Kita ini ingin TNI menjadi kuat dan mempunyai reputasi internasional," ucap Effendi.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Formula E Dibongkar, Ada Keterlibatan Anies Baswedan?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait:
