Covid Oh Covid... Pria Wajib Waspada! Catat Nih… Covid-19 Berpengaruh pada Kualitas Sperma Anda!
Pandemi Covid-19 tidak bisa dimungkiri membawa kesedihan yag teramat dalam bagi siapa saja yang melewatinya, terlebih sebagai peyintas.
Jutaan korban jiwa telah berjatuhan, dampak masalah kesehatan masih dirasakan, ekonomi yang dibuat berjatuhan, dan segala macam dampak yang ditmbulkan akibat adanya pandemi ini.
Meski kian membaik dengan tersedianya dan gencarnya vaksinasi di berbagai belahan dunia, menurunnya kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini bisa menjadi ‘boomerang’ apabila tidak segera diperbaiki.
Baca Juga: Covid Oh Covid... Makin Ngeri Aja, Studi Menemukan Covid-19 di Sperma Pria Indonesia! Ya Ampun...
Banyaknya orang yang tidak lagi menerapkan protokol kesehatan mungkin karena merasa sudah vaksin maka penularan makin rendah. Jika Anda merasa paru-paru Anda sudah kebal karena vaksin, maka pertimbangkanlah nasib aspek reproduksi Anda yang mungkin dalam ancaman Covid-19.
Di antara semua jaringan dalam tubuh, testis laki-laki menunjukkan hampir tingkat tertinggi ekspresi mRNA ACE2 (protein yang ditemukan di permukaan sel), menyebabkan para peneliti khawatir bahwa itu bisa menjadi target invasi dan kerusakan virus.
Melansir laman Houston Methodist, Ada bukti bahwa kesuburan dan fungsi seksual dapat terganggu pada sebagian pasien pria, terutama mereka yang memiliki kasus parah dan akhirnya dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut. Berikut ringkasan singkat dari apa yang dilaporkan studi penelitian tentang pasien yang pulih dari COVID-19:
Baca Juga: Penderita Diabetes Jangan Sekali-kali Tinggalkan Makan-Minum saat Sakit Meski Sulit, Bahayanya…
- 19% pasien dalam satu penelitian mengalami ketidaknyamanan skrotum yang menunjukkan peradangan yang disebabkan oleh virus sekitar waktu diagnosis mereka.
- 39% pasien memiliki jumlah sperma yang rendah secara klinis dalam sebuah penelitian di China terhadap pria yang sebelumnya memiliki setidaknya satu anak tanpa bantuan reproduksi. Fungsi sperma terganggu pada 61%.
- 33% sampel air mani dalam satu penelitian menunjukkan kualitas sperma yang rendah dan kemampuan berenang yang lebih rendah. 25% juga melaporkan libido rendah, dan satu pasien melaporkan kegagalan untuk mencapai ereksi. Para pasien juga mengalami perubahan hormon yang signifikan, yang dapat menjadi indikator gangguan kesuburan.
Sebuah penelitian di Iran menganalisis sampel air mani dari pasien setiap hari
10 hari selama 60 hari ditemukan ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan, tanda-tanda peradangan dan aktivasi jalur yang memfasilitasi kematian sel sperma. Konsentrasi sperma berkurang 516% dan kemampuannya berenang 209%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto