Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolaborasi Jabar Bergerak dan AMS Gulirkan Program Petani Milenial

Kolaborasi Jabar Bergerak dan AMS Gulirkan Program Petani Milenial Kredit Foto: Jabar Bergerak
Warta Ekonomi, Bandung -

Jabar Bergerak berkolaborasi dengan Angkatan Muda Siliwangi (AMS) dan Universitas Widyatama (UTama) siap mensukseskan program Petani Milenial yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Praratya Kamil mendorong AMS untuk terus berkolaborasi dalam mengenbangkan petani milenial.

Baca Juga: Ahli Waris Korban Kecelakaan Lalin Tanjakan Sanur Tanjungsari Terima Santunan Jasa Raharja Jabar

Saat ini keberadaan AMS, baik dalam situasi kebencanaan maupun dalam bidang petani milenial, sangat dirasakan masyarakat.

"Alhamdulillah, AMS sudah 54 tahun berkarya dan saya lihat bagaimana gerakan di masyarakat ketika ada kebutuhan di masyarakat  seperti bencana dan lain sebagainya termasuk yang tren dan sedang hits adalah petani milenial," kata Atalia Praratya usai menghadiri acara HUT ke-55 AMS di Kampus Universitas Widyatama, Kota Bandung, Rabu (10/11/2021)

Istri Gubernur Jawa Barat ini berharap, organisasi-organisasi seperti AMS bisa terus menggerakkan semangat masyarakat, termasuk seluruh jajarannya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

Atalia menilai dengan berkolaborasi dengan Jabar Bergerak, AMS bisa membantu program Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengembangkan petani Milenial.

"Saat ini bentuk kolaborasi sudah dilakukan  dengan berbagai macam perkumpulan. Justru mereka (AMS) sudah bergerak duluan petani milenial sudah hampir 2 tahun," tuturnya

Ketua Umum AMS Pusat Noeri Firman menyampaikan bahwa pihaknya memiliki target di seluruh desa se-Jabar ada kelompok tani atau petani milenial.

Menurutnya, hal tersebut sangat diperlukan untuk merubah minset atau pola pikir pemuda di desa dalam bertani.

"Kalau sudah demikian, hanya tinggal mana respons dari pemerintah daerah terhadap pembinaan pemuda ini. Dan kami sudah di lima kota kabupaten pembangunan itu yaitu Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran, Cianjur, dan Karawang," ucap Noeri.

Sejak pandemi Covid-19 melanda tanahbair, AMS berusaha untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat, khususnya di desa.

"Semenjak pandemi kami bingung mau program apa? Nah, biasanya kami, karena kami memegang tradisi Sunda meng uga-uga. Diuga-uga papancen Prabu Siliwangi, dimana ketika negara dilanda bencana, nantung sing ajeg dina taneuh anu hejo, artianya ketahanan pangan," ungkapnya.

Noeri menyebutkan bahwa AMS turun ke lapangan untuk membangun semangat pemuda desa yang sejak pandemi COVID-19 tidak bisa mencari pekerjaan ke kota.

Oleh karena itu, lanjut Noeri, pihaknya berusaha mengembangkan petani milenial di desa dan telah berhasil mengekspor Asparagus ke Korea.

"Alhamdulillah sekarang berhasil bahkan sudah ekspor ke Korea, karena kita jaga dari hulu hingga hilir. Kalau hulu bertani tapi hilirnya kita kemana kita sulit. Bahkan kita sudah ekspor ke korea ini," ujarnya.

Noeri mengaku, saat ini AMS sedang melakukan kerjasama untuk menyiapkan lahan, sumber daya, bibit, dan pupuk untuk petani milenial di desa.

"Kemarin kita sudah bicarakan dengan Argo Jabar di bidang Jagung untuk pakan dan Cabe Ucrit," ujarnya

Pada kesempatan yang sama,  Ketua Yayasan Widyatama juga Wakil Ketua DPP AMS, Djoko Roespinoedji mengatakan 

sebagai tuan rumah kegiatan, ia menilai bahwa peran AMS di tengah masyarakat semakin terasa. Terutama dalam membantu masyarakat yang membutuhkan terlebih yang sedang terkena bencana alam.

"Paku (sarakan). Sebelumnya saya ucapakan wilujeng tepang taun ka-55 kanggo AMS ke-55. Pada kesempatan ini (hari jadi AMS ke-55) menginisiasi dengan Jabar Bergerak yang diketuai Ibu Atalia Praratya, akan membagikan sembako. Rencananya akan dibagikan ke lima kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat. Jumlah sembako yang akan dibagikan sebanyak 1200 paket kerjasama dengan Jabar Bergerak, AMS dan juga Universitas Widyatama," kata Djoko

Lebih lanjut kata Djoko, kegiatan tersebut bagi Universitas Widyatama merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dosen UTama kepada lingkungan.

"Saya pikir ini suatu langkah terobosan AMS bekerjasama dengan akademisi untuk melakukan suatu kegiatan yang sifatnya sosial dan dibutuhkan oleh masyarakat," ungkap Djoko

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: