Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rekomendasi Skrining Awal Diabetes Dipercepat pada Usia 35 Tahun, Mengapa Demikian?

Rekomendasi Skrining Awal Diabetes Dipercepat pada Usia 35 Tahun, Mengapa Demikian? Kredit Foto: Pexels/PhotoMIX Company
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam usaha penanganan atau pencegahan suatu penyakit terlebih penyakit yang sifatnya kronis, dibutuhkan segenap keseluruhan usaha untuk mencapai kondisi yang lebih baik.

Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang merujuk pada insulin yang tidak dapat lagi bekerja sebagai mana mestinya sehingga gula yang seharusnya menjadi energi malah menumpuk dan menimbulkan berbagai macam masalah.

Baca Juga: Diabetes Tidak Bisa Disembuhkan Mari Fokus ‘Bersahabat’ dengan Diabetes

Keseluruhan usaha meliputi perawatan medis rutin, melakukan aktivitas fisik teratur (olahraga) konsumsi makanan yang sehat, serta deteksi dini sangat diperlukan.

Deteksi dini diabetes sangat penting untuk dilakukan. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain sulitnya melihat gejala yang nampak dan merujuk pada diabetes. Beberapa kondisi bahkan terlihat normal-normal saja sampai hadir suatu dampak kesehatan yang menyulitkan tubuh.

“Baru sekitar 25% penderita diabetes yang mengetahui bahwa mereka menderita diabetes.” Tulis laporan yang berjudul Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan pada tahun 2020.

Terkait deteksi awal atau skrining diabetes, sebelumnya terdapat rekomendasi atau anjuran untuk dilakukan pada usia 40 tahun tetapi kini diturunkan menjadi 35, mengapa demikian?

Melansir laman kesehatan Everyday Health, panduan terbaru dari Gugus Tugas Layanan Pencegahan (USPSTF) AS, Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas perlu diskrining untuk diabetes pada usia 35.

Baca Juga: Hipertensi Bikin Ngeri! Ternyata Oh Ternyata... Ini 6 Cara Alami Bantu Turunkan Tekanan Darah

Panel, yang terdiri dari pakar kesehatan sukarelawan, sebelumnya merekomendasikan agar orang dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi diskrining untuk diabetes pada usia 40, dalam panduan tahun 2015. “Sangat masuk akal untuk memulai penyaringan lebih awal,” kata Chien-Wen Tseng, MD, MPH, anggota USPSTF, yang membantu mengembangkan rekomendasi yang diperbarui.

Dr. Tseng, yang juga merupakan ketua Asosiasi Layanan Medis Hawaii di bidang layanan dan kualitas kesehatan, riset, menyatakan bahwa Banyak orang tidak tahu bahwa mereka menderita pradiabetes atau diabetes tipe 2, karena mereka tidak menyadari gejalanya atau tidak memiliki gejala apa pun.

Berdasarkan hal itu menurutnya perlu dilakukan skrining untuk mencegah dampak parah yang berkelanjutan.

“Skrining adalah cara yang aman dan efektif untuk mengetahui dan, dengan pradiabetes, membuat perubahan gaya hidup” ucap Tseng.

Pembaruan datang karena tingkat diabetes dan obesitas terus meningkat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)

Bagi Anda yang merasa memiliki risiko atau gejala yang merujuk pada diabetes, sangat disarankan untuk segera menemui dokter atau tanaga kesehatan terkait untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan lanjutan. Penanganan dan diagnosis sendiri sangat berbahaya untuk dilakukan.

Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Harus Berhenti Total Konsumsi Gula? Ternyata Oh Ternyata…

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: