Tidak seperti namanya, stroke ringan merupakan kondisi yang tak boleh disepelekan. Bila dibiarkan tanpa pengobatan, sekitar 33 persen orang yang pernah mengalami strok ringan akan mengalami serangan stroke dalam kurun waktu satu tahun.
Strok ringan juga dikenal dengan istilah medis Transient Ischaemic Attack (TIA). Stroke ringan terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat untuk waktu yang singkat, yaitu kurang dari lima menit.
Baca Juga: Hipertensi Bikin Ngeri! Ternyata Oh Ternyata... Ini 6 Cara Alami Bantu Turunkan Tekanan Darah
Strok ringan menyebabkan beragam gejala neurologis yang sama seperti serangan strok. Akan tetapi, kondisi yang ditimbulkan oleh strok ringan bersifat bisa diperbaiki. Meski kerusakan yang ditimbulkan tak sebesar strok, pengobatan medis untuk stroke ringan tak boleh ditunda.
Sedikit berbeda dengan strok ringan, serangan stroke tejadi ketika aliran darah ke otak terhambat untuk waktu yang lebih lama. Akibatnya, bagian otak yang tak mendapatkan pasokan aliran darah akan mengalami kerusakan berat yang memicu terjadinya disabilitas permanen hingga kematian.
Strok ringan dan strok memiliki faktor risiko yang sama. Sebagian di antaranya merupakan faktor risiko yang tak dapat dimodifikasi seperti usia, riwayat keluarga, dan jenis kelamin di mana perempuan lebih berisiko terhadap strok ringan dan stroke dibandingkan laki-laki.
Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Harus Berhenti Total Konsumsi Gula? Ternyata Oh Ternyata…
Namun ada lebih banyak faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan diperbaiki. Sebagian di antaranya adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, konsumsi makanan tinggi kolesterol, hingga penyalahgunaan obat terlarang seperti amfetamin, kokain, dan heroin.
Ada beberapa tanda dan gejala peringatan yang dapat diwaspadai sebelum serangan stroke ringan atau strok terjadi. Tanda dan gejala ini dikenal dengan singkatan FAST, yaitu Face (wajah), Arms (lengan), Speech (kemampuan bicara), dan Time (waktu).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto