Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penting! Oh Ternyata Ini Jenis dan Jumlah Lemak yang Pengaruhi Risiko Stroke

Penting! Oh Ternyata Ini Jenis dan Jumlah Lemak yang Pengaruhi Risiko Stroke Kredit Foto: Unsplash/Alina Grubnyak
Warta Ekonomi -

Mengonsumsi lemak dalam jumlah yang tinggi kerap dikaitkan dengan risiko stroke. Akan tetapi, studi terbaru menunjukkan bahwa jenis lemak yang dikonsumsi memiliki peranan lebih besar dalam mempengaruhi risiko stroke.

Menurut studi yang dipresentasikan pada American Heart Association Scientific Sessions 202, lemak hewani berkaitan dengan risiko stroke yang lebih tinggi. Sebaliknya, asupan lemak nabati berkaitan dengan risiko strok yang lebih rendah.

Baca Juga: Nah Ini Nih… Catat! Penderita Diabetes Bisa Lakukan Ini Agar Mengonsumsi Mi Jadi Lebih Aman

"Bila semua orang bisa membuat perubahan kecil, seperti mengurangi konsumsi daging merah dan olahan, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat akan sangat besar," ungkap ketua tim peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health Fenglei Wang seperti dilansir NBC News, Jumat (12/11).

Berdasarkan studi terbaru ini, konsumsi lemak nabati yang tinggi berkaitan dengan risiko strok iskemik 12 persen lebih rendah. Strok iskemik merupakan strok yang terjadi karena aliran darah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah. Hampir 90 persen kasus strok merupakan strok iskemik.

Jenis strok lainnya adalah strok hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah.

Beberapa studi sebelumnya memiliki kesimpulan beragam mengenai dampak minyak kelapa sawit dan minyak kelapa terhadap kesehatan kardiovaskular. Berdasarkan hal ini, peneliti lebih merekomendasikan lemak nabati berupa minyak sayur non tropis, misalnya minyak zaitun, minyak jagung, atau minyak kedelai.

Studi ini juga menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi lemak hewani dapat memberikan dampak positif terhadap kedua jenis strok. Partisipan dalam studi yang mengurangi konsumsi lemak hewani memiliki risiko strok 16 persen lebih rendah dibandingkan partisipan yang banyak mengonsumsi lemak hewani, seperti daging olahan dan daging merah.

Baca Juga: Waduh… Penderita Diabetes Mengonsumsi Mayones, Memangnya Aman? Ternyata Oh Ternyata…

"Studi ini sesuai dengan ilmu gizi sebelumnya yang menunjukkan bahwa kita seharusnya menjalani diet yang didominasi makanan nabati," ujar direktor pencegahan kardiovaskular dari Minneapolis Heart Institute Dr Michael Miedema.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: