Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jabar Targetkan 31.500 Unit Rutilahu pada 2021

Jabar Targetkan 31.500 Unit Rutilahu pada 2021 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menargetkan pembangunan sekitar 31.500 unit rumah tinggal layak huni (Rutilahu) pada 2021. 

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jawa Barat Boy Iman Nugraha mengatakan Pemprov Jabar telah menganggarkan Rp516 miliar untuk pembangunan rutilahu tersebut. Gubernur Jabar  Ridwan Kamil sangat memperhatikan pembangunan rutilahu meski anggraan yang terbatas. 

Baca Juga: Keren! Kini Jabar Punya Tujuh Mal Pelayanan Publik

Pembangunan rutilahu terbanyak berada di daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Sukabumi. 

"Beliau mengusahakan. Alhamdulillah Rutilahu bisa berjalan sampai hari ini," kata Boy kepada di kantor Distarkim Jabar, Jl Kawaluyaan, Kota Bandung, Rabu (17/11/2021). 

Boy menyebutkan secara fisik sekitar 21.000 unit rutilahu sudah rampung dan sisanya sekitar 40 persen sudah dikerjakan sejak awal November 2021. 

Semua rutilahu sudah didistribusikan melalui dana yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

"Satu unitnya sekitar Rp17.500 ribu," ujarnya.

Ke depan, kata Boy,  Pemprov Jabar sedangan berusaha menambah rutilahu dengan memanfaatkan anggaran sisa pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh Dinas lain. Jumlah tambahan unit rutilahu tersebut masih dalam proses. Tapi yang 31.500 sudah dilaksanakan pembangunannya. 

"Jadi PEN ini kan ada sisa anggaran dari lelang kemudian dikumpulkan. Mudah-mudahan kita bisa menambah sekitar 6.700 unit, kalau disetujui oleh PTSM," jelasnya. 

Berkenaan dengan usulan dari Komisi IV DPRD Jabar tentang kenaikan pagu rutilahu menjadi Rp 20 juta, ia menuturkan untuk tahun 2022 sekitar 9.000 unit dan Distarkim Jabar sudah mengusulkan adanya penyesuaian pagu bahwa per unit menjadi Rp20 juta. 

Distarkim Jabar pun mencarikan solusinya yaitu dengan menurunkan target pembangunan dan menaikan pagu rutilahu. Ia mengaku pagu tersebut dinilai minim karena standarnya Rp25 juta. 

"Kemarin kami berhitung apakah meningkatkan jumlah unit atau menaikan pagu," ucapnya.

Boy menambahkan anggaran Rutilahu  untuk tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2021, yakni hanya sekitar Rp1.88 miliar.

"Tapi insya Alloh untuk kekurangan target di tahun 2022 kita usahakan tercapai di tahun 2021 pada anggaran perubahan. Jadi ada konvensasi," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: