Rasa muak terhadap praktik korupsi yang kian subur di pemerintahan telah mendorong rakyat Bulgaria berpartisipasi dalam pemilihan presiden putaran kedua hari ini, Minggu (21/11/2021).
Bulgaria merupakan anggota termiskin Uni Eropa. Kondisi negara itu bertambah buruk akibat wabah COVID-19 dan meroketnya ongkos energi.
Pemungutan suara pada Minggu dimulai pada pukul 07.00 pagi (waktu setempat) dan berakhir pada pukul 08.00 malam (waktu setempat). Presiden terpilih Bulgaria akan menjabat pada Januari 2022.
Calon petahana Rumen Radev (58 tahun) masih diunggulkan setelah memenangkan 49,5 persen suara di putaran pertama pada 14 November. Radev merupakan seorang reformis dengan janji akan membersihkan citra Bulgaria sebagai negara anggota Uni Eropa yang paling korup.
Dia bersaing dengan Rektor Universitas Sofia, Anastas Gerdzhikov (58 tahun) yang pada minggu lalu memenangkan 22,8 persen suara.
Gerdzhikov didukung oleh politisi terkemuka Bulgaria dalam dekade terakhir, yakni mantan perdana menteri Boyko Borissov yang digulingkan dari kekuasaan pada April. Jabatan presiden di Bulgaria sebagian besar bersifat seremonial, tetapi menjadi menonjol pada saat krisis politik, yaitu saat kepala negara dapat menunjuk kabinet sementara.
Posisi presiden di Bulgaria juga mempunyai tribun yang tinggi untuk mempengaruhi opini publik. Radev, yang merupakan seorang mantan komandan angkatan udara, telah mendapatkan popularitas karena dukungan terbukanya untuk protes anti korupsi besar-besaran terhadap Borissov pada 2020.
Radev juga menjadi popular karena menunjuk kabinet sementara yang mengungkap kasus kesepakatan gelap untuk proyek pengadaan publik yang dilakukan kabinet kanan-tengah Borissov. Namun, Borissov telah membantah melakukan kesalahan.
Partai antikorupsi baru bernama We Continue The Change (PP), yang didirikan oleh dua pengusaha lulusan Harvard yang diangkat Radev sebagai menteri sementara pada Mei 2021, memenangkan pemilihan parlemen pekan lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto