Jarang Terjadi! Amerika dan Israel Berselisih Paham soal Serangan terhadap Iran
Amerika Serikat dan Israel berselisih paham mengenai serangan terhadap program nuklir Iran. AS mengatakan bahwa aksi Israel itu adalah hal kontraproduktif.
Dalam laporan yang dipublikasikan The New York Times, Minggu (21/11/2021), para pejabat AS mengatakan serangan Israel membuat Teheran membangun kembali sistem pengayaan yang lebih efisien.
Baca Juga: Ikut Komando PM Israel, Tentara Zionis bakal Tingkatkan Kemampuannya di Yerusalem
Mengutip pejabat yang akrab dengan diskusi di belakang layar antara Washington dan Yerusalem, Israel dikatakan terus mengabaikan peringatan itu, di tengah upaya AS membawa Iran kembali ke kesepakatan nuklir.
Para pejabat dalam laporan tersebut menyoroti ledakan besar di fasilitas nuklir Iran dalam 20 bulan terakhir yang dikaitkan dengan Israel.
Juga mengenai pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran, laporan itu mengatakan bahwa pejabat AS memperingatkan bahwa sementara upaya tersebut mungkin "secara taktik memuaskan," namun “pada akhirnya kontraproduktif.”
Setelah ledakan yang menghancurkan puluhan sentrifugal pengayaan uranium, Amerika mencatat bahwa Iran telah berhasil melanjutkan pengayaan dalam beberapa bulan.
Negara itu diketahui memasang mesin baru yang dapat memperkaya uranium jauh lebih cepat.
Namun, para pejabat mengatakan Israel tampak tidak tergerak oleh argumen tersebut.
Ini adalah salah satu dari banyak area yang tidak disetujui AS dan Israel tentang cara mendekati upaya untuk menahan dorongan Teheran untuk membangun senjata nuklir.
Masalah rumit lebih lanjut adalah fakta bahwa Iran tampaknya telah berhasil meningkatkan pertahanannya, khususnya di bidang siber, kata laporan itu.
Ini berarti berarti bahwa meluncurkan serangan siber seperti serangan Stuxnet bersama AS-Israel yang melumpuhkan sentrifugal di situs pengayaan nuklir Natanz tidak lagi efektif.
Minggu ini, dengan Iran bersiap untuk melakukan pembicaraan dengan kekuatan dunia di Wina pada 29 November, Badan Energi Atom Internasional mengatakan Teheran telah kembali meningkatkan persediaan uranium yang diperkaya.
Cadangan Iran, pada 6 November, berkali-kali melebihi batas yang ditetapkan dalam perjanjian dengan kekuatan dunia, kata laporan IAEA.
Uranium yang sangat diperkaya seperti itu dapat dengan mudah disuling untuk membuat senjata atom, itulah sebabnya kekuatan dunia berusaha menahan program nuklir Teheran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: