Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Anggapan Negatif Terhadap Densus 88, Ferdinand: Saya Melihat Ini Ada Unsur...

Soal Anggapan Negatif Terhadap Densus 88, Ferdinand: Saya Melihat Ini Ada Unsur... Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
Warta Ekonomi -

Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring Ferdinand Hutahaean mengungkapkan adanya segelintir orang yang menyebarkan opini negatif terhadap Densus 88 Antiteror Polri.

Hal itu menyusul penangkapan tiga terduga teroris di Bekasi oleh Densus 88. Salah satunya merupakan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yaitu AZ.

Menurut Ferdinand, opini-opini negatif yang bermunculan menuding pemerintah telah menganggu Islam.

Baca Juga: Ferdinand Blak-blakan 'Nyamber' Cuitan Tentang Haris Azhar: Dasar Pengecut!

"Suara-suara mereka yang segelintir ini kemudian menjadi ramai dan riuh karena membawa-bawa agama, seolah pemerintah, Polri, dan Densus 88 mengganggu Islam, menangkapi ulama dan Islamophobia," kata Ferdinand, Senin (22/11).

Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri itu mengatakan kritikan tersebut menunjukkan kesan pemerintahan Presiden Joko Widodo antiislam padahal wakil presidennya merupakan seorang ulama besar.

"Saya melihat ini ada unsur provokasi yang sangat keras dan ingin membenturkan Islam sebagai agama mayoritas di negeri ini dengan pemerintah, dengan Polri, dan Densus 88," ujar Ferdinand.

Dia menilai penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 justru menjadi langkah untuk melindungi negara dari aksi teror.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai opini negatif tersebut.

"Indonesia Police Monitoring meminta kepada rakyat agar tidak terprovokasi dengan suara-suara yang menyatakan bahwa penangkapan teroris yang kebetulan berlabel sebagai ulama ini adalah mengganggu Islam, bentuk kebencian kepada Islam, tidak sama sekali," tegas mantan politikus Partai Demokrat itu.

Baca Juga: Tak Lelah Mahfud MD Bersuara: Penangkapan Densus 88 Tidak Terkait dengan Urusan MUI

Dia menyebut sudah banyak korban dari kejahatan teroris sehingga Densus 88 berupaya untuk menangkap para terduga perancang dan pelaku teror agar tidak ada korban lagi.

"Mungkin yang menyerang Polri dan Densus 88 itu adalah pendukung teroris. Bisa saja mereka teroris yang bawa-bawa agama untuk menutupi aksi kejahatan mereka," pungkas Ferdinand Hutahaean. (mcr9/jpnn)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: