Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menakar Risiko Fatal Jika Perang Antara Rusia dan Ukraina Benar Terjadi

Menakar Risiko Fatal Jika Perang Antara Rusia dan Ukraina Benar Terjadi Kredit Foto: The New York Times/Sergey Ponomarev
Warta Ekonomi, London -

Pergerakan pasukan Rusia di dekat Ukraina telah menarik perhatian dari Kiev dan Amerika Serikat bahwa mereka mungkin mempertimbangkan untuk menyerang tetangganya.

Jika perang antara Moskow dan Kiev benar terjadi, sebagaimana dikutip laman Reuters, Rabu (24/11/2021), berikut adalah melihat beberapa pertanyaan yang muncul.

Baca Juga: Situasi dengan Rusia Panas, Militer Ukraina Akhirnya Terima 2 Kapal Amerika

Apa kata kedua pihak tentang risiko konflik?

Rusia membantah mengancam siapa pun dan mengatakan mereka dapat mengerahkan pasukannya di wilayahnya sendiri sesuka hati. Ia menuduh Ukraina dan NATO memicu ketegangan dan menyarankan Kiev mungkin bersiap untuk mencoba merebut kembali dua wilayah timur yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia sejak 2014.

Badan mata-mata asing Rusia minggu ini membandingkan situasi dengan peningkatan pada 2008. perang di mana pasukan Rusia menghancurkan pasukan tetangga Georgia.

Ukraina membantah merencanakan serangan semacam itu dan mengatakan Rusia memiliki lebih dari 92.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasannya untuk kemungkinan serangan. 

Z2XQRVD6MZNOFLD7WJ5W6XKMBM.jpg

Seberapa besar kemungkinan invasi oleh Rusia?

Reuters berbicara dengan lebih dari selusin sumber, termasuk pejabat intelijen Barat dan orang Rusia yang akrab dengan pemikiran Kremlin, dan hampir semua setuju bahwa invasi tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Skenario yang lebih masuk akal, kata mereka, adalah bahwa Presiden Vladimir Putin menggunakan ancaman kekuatan militer yang kredibel untuk menandakan bahwa Rusia serius dalam mempertahankan "garis merah" di Ukraina. Ia telah menyatakan berkali-kali dalam beberapa pekan terakhir bahwa pihaknya tidak siap untuk menerima pasokan senjata NATO ke Ukraina atau kehadiran militer NATO di sana, apalagi prospek akhirnya menjadi anggota aliansi Ukraina.

Putin, sumber-sumber ini menambahkan, mahir dalam eskalasi dan de-eskalasi krisis, seperti yang dilakukannya di musim semi, ketika lebih dari 100.000 tentara Rusia berkumpul di dekat perbatasan Ukraina dan kemudian ditarik kembali.

Dengan cara ini, dia membuat lawan Rusia menebak-nebak tentang niatnya dan mengingatkan Barat bahwa Rusia adalah kekuatan yang harus diperhitungkan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: