Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksinasi Terpusat Jadi Alasan Orang Kota Enggan Vaksinasi

Vaksinasi Terpusat Jadi Alasan Orang Kota Enggan Vaksinasi Warga mendapatkan vaksinasi COVID-19 di JX International Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/9/2021). Vaksinasi COVID-19 yang bertujuan untuk wewujudkan kekebalan komunal serta percepatan pergerakan ekonomi tersebut menyasar kepada pelaku usaha dengan target sebanyak 10.000 penerima vaksin. | Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati mengungkapkan tempat vaksinasi yang masih terpusat menjadi kendala yang menyebabkan orang di perkotaan enggan melakukan vaksinasi. Pasalnya, sentra vaksinasi yang terpusat dapat memicu terjadinya antrean, sementara orang kota didominasi oleh pekerja harian.

"Ketika sebuah lokasi vaksinasi itu terpusat, maka yang terjadi adalah semua orang menuju ke sana, lalu muncul antrean. Ketika antre, berarti butuh waktu lebih lama untuk bisa mendapatkan kesempatan divaksin. Bagi saudara-saudara kita yang memiliki pendapatan harian, tentu saja ini menyulitkan," kata Devie dalam dialog virtual KPCPEN, Rabu (24/11/2021).

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Level PPKM Berdasarkan Capaian Vaksinasi

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya lokasi vaksinasi yang lebih dekat dengan masyarakat sehingga mudah dijangkau. Seperti halnya yang dilakukan oleh Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka yang membuat sentra vaksinasi di lokasi pos kamling hingga rumah tokoh masyarakat.

"Sehingga hambatan ongkos ke tempat vaksinasi, belum lagi kena antrean lama atau harus beli makanan, lalu kehilangan waktu untuk memperoleh pendapatan, itu semua bisa diatasi," tandasnya.

Selain itu, Devie menilai langkah ini juga dapat mengidentifikasi warga yang tidak mau melakukan vaksinasi di tiap wilayah. "Kalau sudah tahu ada yang tidak mau [vaksinasi], kami lebih mudah melakukan komunikasi untuk mengatasinya," tutur Devie.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: