Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories x Komandan Saham: Belajar Analisa Teknikal yang Jadi Senjata Utama Para Scalper

KOL Stories x Komandan Saham: Belajar Analisa Teknikal yang Jadi Senjata Utama Para Scalper Kredit Foto: Instagram/Heryyanto Marbun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini banyak ragam jenis investasi yang dapat dipilih masyarakat, termasuk salah satunya investasi saham yang menjadi produk andalan di pasar modal.

Investasi saham dinilai menjadi instrumen yang paling cuan dibandingkan instrumen investasi lainnya. Namun, sudah rahasia publik, jika imbal hasil investasi yang besar maka diikuti dengan risiko besar. Sebaliknya investasi dengan risiko minim akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Baca Juga: KOL Stories x Om Ben: Mencari Cuan dari Saham Receh, Yang Gak Recehan

Investasi saham menawarkan dua keuntungan, yakni capital gain dan dividen. Sederhananya, capital gain merupakan keuntungan berupa kenaikan harga saham, sedangkan dividen merupakan margin hasil atau sebagian laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Nah, investor saham umumnya terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, investor jangka panjang dan investor jangka pendek atau trader. Dalam trading sendiri, ada empat gaya yang umum dijumpai. Salah satunya scalping trader.

Scalping trader kini banyak diminati oleh investor karena memiliki potensi cuannya yang besar. Tapi ingat lagi, potensi cuan besar juga melekat kemungkinan loss yang setimpal. Perlu analisis, insting yang kuat, dan jam terbang mumpuni ketika mengggunakan gaya scalping

Kebanyakan, para trader menggunakan analisis teknikal sebagai alat bantu utama dalam aktivitas trading.

Untuk itu, Warta Ekonomi melalui program KOL Stories akan membahas terkait dengan scalping trader bersama dengan fulltime trader yakni Heryyanto Marbun dari Komandan Saham dengan mengangkat tema Belajar Analisis Teknikal yang Menjadi Senjata Utama Para Scalper.

Mas Herry merupakan seorang fulltime trader dan juga investor dan saat ini memiliki Komandan Saham, boleh dijelaskan apa sih Mas Komandan Saham ini?

Sejak awal, Komandan Saham itu dibangun dengan tujuan untuk memberikan edukasi terkait trading saham, baik itu tentang analisis teknikal, pola candle stick, informasi seputar perusahaan, dan lain sebagainya.

Terkait dengan scalping, sebenarnya apa saja sih modal utama yang diperlukan untuk menjadi seorang scalper?

Dalam melakukan scalping, timeframe-nya sangat singkat, bahkan bisa terjadi dalam waktu beberapa detik saja. Hal yang paling penting untuk menjadi seorang scalper adalah mental. Kemudian untuk pembacaan technical-nya bisa dimaksimalkan seiring berjalannya waktu. Mental sangat diperlukan karena kita akan trading di saham yang tingkat volatilitanya tinggi.

Menyiapkan mental yang baik itu butuh proses dan harus banyak praktisk, karena intuisi kita akan terbentuk. Karena kita harus berani dan siap untuk cut loss, apalagi di saat entry atau membeli saham kita tidak tepat waktunya. Dengan itu kita bisa mengevaluasi diri kita agar kesalahan yang sudah dibuat tidak akan diulangi kembali.

Para scalper menggunakan analisa teknikal untuk menentukan harga suatu saham. Boleh dijelaskan Mas, apa itu analisis teknikal?

Sebenarnya analisis teknikal itu merupakan cara yang sangat sederhana, yaitu kita harus memprediksi pergerakan harga suatu saham, apakah akan downtrend, sideways, flat, atau uptrend bullish dengan melihat data lampau.

Kemudian, analisis teknikal itu sangat penting untuk melakukan scalping, karena untuk mengetahui di mana titik resist yang artinya tingkat ability seller-nya itu kuat. Sebagai scalper kita tidak mutlak melihat sisi fundamentalnya. Jadi, saham apa saja yang sedang ramai akan kita ikuti.

Indikator apa yang paling sering atau yang paling mudah digunakan? Lalu, apa perbedaannya dari masing-masing indikator tersebut?

Pertama, apakah kita scalping atau swing? Karena keduanya berbeda. Kalau scalping itu jangka waktunya bisa hitungan jam, menit, bahkan detik. Sedangkan untuk swing sendiri itu biasanya mingguan atau bulanan.

Nah, kalau swing itu tidak memerlukan banyak indikator, karena kita hanya butuh volume, candle stick, dan moving average. Sementara kalau scalper itu kita bisa membaca volume bid, volume offer, broker summary, dan harga rata-rata tiga top broker sebagai net buyer-nya.   

Bagaimana jika ternyata kita salah menganalisis suatu saham? 

Sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu fungsi indikator itu apa. Misalnya MA atau moving average 200 atau harga rata-rata dalam rentang waktu 1 tahun. Di situ kita bisa masuk sebagai swing, dalam artian mingguan. Kita tidak perlu menggunakan banyak indikator, maksimal dua saja itu sudah cukup. 

Sebenarnya seperti apa ciri-ciri saham yang bisa dilakukan scalping?

Saya sendiri untuk scalping itu memilih saham-saham dengan fraksi harga di bawah 500. Hal ini karena akan memudahkan kita untuk membaca pullback atau pantulan sementara jika dibanding dengan harga saham yang fraksinya 1.000 atau 2.000.

Selanjutnya terkait dengan timeframe yang dijalankan ketika melakukan scalping, itu seperti apa boleh dijelaskan? Lalu, berapa maksimal besaran penurunan harga saham yang biasanya masih bisa dikompensasi ketika melakukan scalping?

Kalau kita sebagai scalper, timeframe-nya paling singkat jika dibandingkan dengan trading yang lain, yaitu paling lama satu jam, bahkan di bawah satu menit kita sudah bisa taking profit. Sementara untuk patokan cut loss sendiri tergantung kondisi market-nya seperti apa.

Kalau saya sendiri itu maksimal minus 3%. Jika lebih dari itu psikologi saya akan terganggu, makanya akan langsung saya cut loss jika sudah minus 3%.

Kemudian, bagaimana trik melakukan scalping di saham gorengan, Mas?

Pada intinya, kita hanya perlu melihat volume di bid dan offer. Maka dari itu, dalam satu hari full kita harus memantau layar, nanti akan terlihat permainan volume-nya.  Kemudian kita juga perlu melihat broker summary.

Walau broker summary nanti akan ditutup oleh pihak bursa, kita tetap bisa memakai volume weighted average price atau harga rata-rata transaksi dalam satu hari itu bisa kita jadikan acuan.

Sebagai penutup, apa pesan yang ingin disampaikan kepada teman-teman?

Kalau teman-teman ingin melakukan full time trading atau fokus ke scalping, kalian harus menyiapkan mental, skill trading, dan perbanyak praktek. Gunakan satu metode saja saat melakukan scalping. Untuk medapatkan ‘feel’ scalping itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Bahkan untuk seterusnya juga perlu beradaptasi. Tetap semangat, tetap perbanyak praktek. Loss dan cuan itu adalah hal yang biasa dalam trading. Intinya teman-teman harus survive di trading saham. Jangan ada yang pensiun dini.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: