Abbas Bertemu Putin, Mencari Kekuatan Besar dalam Proses Perdamaian dengan Israel?
Dahlan dan beberapa pendukungnya baru-baru ini mengunjungi Moskow, di mana mereka bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Kunjungan tersebut memicu spekulasi di kalangan Palestina bahwa Rusia berencana untuk bertindak sebagai mediator untuk menyelesaikan perselisihan antara Abbas dan Dahlan.
Kunjungan itu juga dilakukan di tengah laporan bahwa UEA telah memberlakukan pembatasan pada Dahlan dan anak buahnya, melarang mereka melakukan kegiatan publik mereka di negara Teluk itu.
Pendukung Dahlan membantah laporan tersebut dan mengatakan bahwa tidak ada ketegangan antara dia dan penguasa UEA. Mereka juga membantah Dahlan mempertimbangkan untuk pindah ke Mesir. Menurut laporan di media Arab, Dahlan menjabat sebagai penasihat khusus Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed.
Pejabat Fatah di Ramallah, pada bagian mereka, membantah bahwa Moskow sedang berupaya untuk mengakhiri perselisihan antara Abbas dan musuh bebuyutannya, Dahlan.
“Mohammed Dahlan adalah terpidana kriminal, dan dia tidak akan diizinkan kembali ke kepemimpinan Fatah,” kata seorang pejabat veteran Fatah. “Dahlan dikeluarkan dari Fatah pada 2011 karena keterlibatannya dalam korupsi dan kejahatan berat lainnya. Jika dia memilih untuk kembali ke Ramallah, dia akan dikirim ke penjara, di mana dia berada.”
Pada 2016, pengadilan Palestina di Ramallah menghukum Dahlan, secara in absentia, tiga tahun penjara setelah memvonisnya menggelapkan $16 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: