Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wanita Penjual Panekuk Untung 4 Kali Lipat dengan Pakaian Seronok, Polisi Menghukumnya

Wanita Penjual Panekuk Untung 4 Kali Lipat dengan Pakaian Seronok, Polisi Menghukumnya Kredit Foto: Sanook
Warta Ekonomi, Bangkok -

Seorang wanita berusia 23 tahun yang menjadi sensasi karena cara barunya menjual makanan ringan di Chiang Mai, Thailand baru-baru ini dipanggil oleh polisi. Kepolisian Distrik Chang Phueak memarahinya karena wanita itu berpakaian minim dan terlalu seksi.

Dilansir Coconuts, mahasiswa keperawatan Olive Aranya Apaiso menjual panekuk dan crepes renyah hanya dengan mengenakan kardigan yang diikat longgar. Pakaian itu memperlihatkan sideboob dan perut kencangnya sampai dia dipanggil dan diberi peringatan cambuk oleh petugas polisi.

Dengan dadanya yang dipamerkan, penjualannya meningkat empat kali lipat saat penduduk setempat yang bersemangat mengantre untuk mencicipi crepes dan panekuk sambil berpose untuk selfie saat dia memasaknya.

Awal mulanya, berberapa warga mengeluhkan pakaian Olive kepada polisi bahwa setelan itu tidak pantas sehingga petugas mengunjungi kiosnya pada Jumat (26/11/2021) lalu. Kiosnya terletak di Jed Yod-Chang Kiang Road di kota Chiang Mai.

"Chiang Mai adalah kota budaya dan orang-orang telah menyatakan keprihatinan tentang gaun itu," seorang juru bicara dari kantor dewan distrik Chang Phueak mengatakan, seperti dilansir The Sun.

"Kami telah meminta wanita itu untuk bekerja sama, untuk memakai bra yang berwarna seperti daging dan pakaian yang tidak terlalu cabul. Kami mengundangnya ke kantor polisi untuk membahas masalah ini," ujarnya.

Olive telah meminta maaf karena telah menyinggung siapa pun dengan atasannya yang terbuka, yang diikat dengan peniti. Tetapi polisi memerintahkan mahasiswa itu untuk mengganti atasannya atau wajahnya ditangkap karena ketidaksenonohan publik.

"Saya perlu menghasilkan uang sendiri. Saya hanya berusaha untuk menghidupi diri sendiri. Pelanggan mengantri bahkan sebelum toko dibuka. Beberapa bahkan berpose dengan saya dan berbagi foto secara online, membuat kios saya semakin populer," kata Olive.

"Baru tiga bulan sejak saya membuka tapi sekarang saya telah menjual lebih dari 100 kotak pancake renyah sehari," ujarnya lagi.

Polisi mengatakan Olive perlu menjaga rambutnya tetap dalam jaring, memakai celemek, menggunakan sarung tangan, dan "menjaga jarak antara pelanggan selama memanggang". Olive akan mengikuti instruksi dari pihak polisi.

"Saya bersedia mengikuti instruksi dari semua pejabat. Setelah ini, saya akan berpakaian berbeda dan menutupi lebih banyak tubuh saya. Saya juga akan mengikuti saran sanitasi," jelas Olive.

Salah satu pelanggan Aranya mengatakan bahwa dia mulai membeli pancake darinya karena dia memiliki "gaya penjualan yang unik" dan rasa pancakenya enak. Makanan tersebut berharga 35 baht Thailand (sekitar 80 p) per kotak dan memiliki rasa yang berbeda seperti teh hijau dan kakao. Warung ini buka setiap hari dari jam 11 pagi sampai jam 9 malam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: