Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omicron di Afrika Selatan Serang Pengidap HIV/AIDS, Kemenkes Jamin di RI Aman, Kenapa?

Omicron di Afrika Selatan Serang Pengidap HIV/AIDS, Kemenkes Jamin di RI Aman, Kenapa? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyebaran varian Omicron di Afrika Selatan diduga dipicu oleh banyaknya pengidap human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) atau ODHA yang belum menerima vaksinasi.

"Terkait kejadian di Afrika Selatan, ini ada dua hal. Selain karena mereka belum divaksin [Covid-19], mereka juga belum mulai ARV (antiretroviral)," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam dialog virtual, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Selamat! Singapura Hampir Memvaksinasi Semua Orang, Capaiannya Tembus 96%

Sementara itu, Nadia menjamin pengidap HIV/AIDS di Indonesia telah menerima vaksinasi Covid-19. Kelompok ODHA menjadi salah satu prioritas pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada Juli lalu. Pasalnya, kelompok ini dinilai termasuk sebagai kelompok rentan sehingga pengidap HIV/AIDS yang memiliki kondisi stabil dan tidak membutuhkan persyaratan khusus segera diberikan vaksinasi.

Kendati demikian, Nadia menyebut angka co-infeksi HIV/AIDS dan Covid-19 terbilang relatif rendah. Berdasarkan pantauan Kemenkes, hanya sekitar 1 sampai 2 orang yang terinfeksi HIV sekaligus Covid-19. Nadia menduga hal ini disebabkan mereka telah menerima vaksinasi Covid-19.

Perwakilan Kemenkes itu juga menyatakan pengidap HIV/AIDS di Indonesia beruntung karena dapat mengakses ARV. "Kalau kita lihat ada 139 ribu orang dengan HIV dan ini sudah mendapatkan ARV. Untuk ketersediaan ARV disediakan pemerintah dan bisa diakses dari layanan-layanan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP), sebagian besar ada di pemerintah," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: