Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ridwan Kamil: Lewat Ekraf, Indonesia Rangking 15 Ekonomi Terbaik Dunia

Ridwan Kamil: Lewat Ekraf, Indonesia Rangking 15 Ekonomi Terbaik Dunia Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Perekonomian Indonesia di dalam forum G-20 sudah menduduki ranking 15 terbaik di dunia. Salah satunya kontribusinya melalui ekonomi kreatif.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, ekonomi kreatif memiliki kekuatan tersendiri dalam menunjang perekonomian. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi antar daerah sehingga melahirkan inovasi dari interaksi tersebut.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dorong Kerja Sama Ekonomi Kreatif RI dengan Maroko

"Coba kalau kita memiliki rasa seolah paling keren atau bagus, ternyata ada tempat lain atau seniman yang luar biasa karyanya. Nah, itulah pentingnya interaksi," kata Emil saat membuka Jabar Motekar: Pameran Ridwan Kamil dan Industri Kreatif Jabar di Jogja Museum Nasional, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Rabu sore (1/12/2021).

Dalam Jabar Motekar, Emil pun memamerkan lukisan hasil karyanya selama pandemi Covid-19. Selain itu, produk-produk ekonomi kreatif (ekraf) Jabar dipamerkan di Jogja Museum Nasional selama sepekan, dari 1-7 Desember 2021.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DIY yang sudah sangat aktif berkolaborasi," ungkapnya.

Emil berharap hubungan dua wilayah ini mempererat secara historis sosiologis antara budaya Jawa dan Sunda. Selain itu, dengan terlihat eratnya hubungan ini, jangan selalu melihat terlalu lama masa lalu melainkan melihat ke masa depan di generasi baru.

"Kita sudah berdamai dengan masa lalu, dengan hadirnya jalan Padjadjaran dan Siliwangi di Yogyakarta kemudian Jalan Hayam Wuruk dan Majapahit di wilayah Jawa Barat," ungkapnya.

Ke depan, kata Emil,  para pemimpin sangat dekat dengan ekonomi kreatif. "Pemimpin yang sering traveling, berinteraksi dan membaca tren zaman. Insyaallah selalu relevan sehingga diharapkan lahir pemimpin-pemimpin yang luar biasa dari DIY untuk merespons masa depan baru," ungkapnya.

Dia mencontohkan selain pameran fisik, Pemprov Jabar juga menjual berbagai karya melalui NFT, yakni sebuah bursa seni digital yang saat ini dieksperimenkan sehingga seniman jalanan akan mampu menjual produknya di dua dunia sehingga kesejahteraan para seniman bisa berlipat ganda.

"Semangat kolaborasi dan berdamai dengan sejarah bahwa inilah jalan di masa depan dan inilah kekayaan Indonesia," katanya.

Emil menambahkan, selama ini tiga pusat karya seni meliputi Bandung, Bali, dan DI Yogyakarta sehingga jika ketiga daerah saling berkolaborasi dan diiringi dengan teknologi maka akan mampu meningkatkan kesejahteraan para seniman. "Karya seninya makin unik karena revolusi digital  dan kesejahteraan senimannya tidak lagi konvensional," ujarnya.

Selain membuka Jabar Motekar, kunjungan Emil ke DI Yogyakarta untuk memenuhi undangan dari Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Adapun Kepala Badan Promosi Pariwisata DI Yogyakarta, GKR Bendoro menambahkan berbagai karya seni ini diharapkan mampu  menginspirasi, agar DI Yogyakarta bisa berkolaborasi dengan Jateng dan Jabar.

Putri dari Sri Sultan Hamengkubuwono X ini menilai, kolaborasi lintas provinsi tersebut bisa meningkatkan daya saing dari apalagi ditampilkan di JNM yang sering menampilkan berbagai festival dan juga event dengan karya seni yang tinggi.

"Harapannya, dari karya-karya Pak Ridwan Kamil bisa menginspirasi warga Yogyakarta dari seninya yang cukup besar sehingga bisa berkolaborasi dengan ekraf dari Jabar. Sebab, dunia industri kreatif ini tidak bisa maju sendirian maka harus ada kolaborasi," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik, mengatakan bahwa Pemprov Jabar berkolaborasi dengan Pemda DI Yogyakarta untuk memperkuat kepariwisataan dan kebudayaan. Komitmen kolaborasi kedua daerah tersebut terwujud dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua belah pihak beberapa waktu lalu.

"Kerja sama sudah dipayungi MoU. Kolaborasi kita akan lakukan. Ini momentum untuk saling mempromosikan potensi dari masing-masing daerah," ujarnya.

Dia menilai bahwa budaya menjadi pilar pertama kelembagaan. Sumber Daya Manusia (SDM) didorong untuk menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini.

"Kita adakan juga promosi pariwisata. Pemasaran kita untuk lokal dulu karena memang itu adalah peluang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata. Beberapa minggu lalu, kita menguatkan promosi membawa seller dan buyer dari Yogya untuk kunjungan wisata ke Jabar, dari Yogya juga sama," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DI Yogyakarta Dian Lakshmi menilai kolaborasi menjadi faktor penting dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata, ekraf, dan budaya.

"MoU Pemda Provinsi Jabar dengan Pemda DI Yogyakarta akan ditindaklanjuti melalui sejumlah Perjanjian Kerja Sama," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: