Usai Ancam Habisi Ulama Pengkhianat Rizieq, Habib Bahar Kembali Lontarkan Pernyataan Kontroversial
Habib Bahar bin Smith kembali melontarkan pernyataan kontroversial mengenai ulama yang berpihak kepada Pemerintah. Sebelumnya Habib Bahar juga mengancam bakal menghabisi Ulama atau Kyai yang dianggap mengkhianati eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Menurut Habib Bahar, Pemerintah di negara ini rusak gara -gara ulah ulama yang memanfaatkan posisinya untuk membenarkan apa yang dilakukan pemerintah dengan harapan mendapat imbalan berupa jabatan atau pangkat dari pemerintah. Habib Bahar tidak menjelaskan secara rinci pemerintah dan ulama yang ia maksud.
“Rakyat rusak karena pemerintah. Rusaknya pemerintah karena ulama. Sehingga rusaklah, pemerintah rusak karena ulama. Itu karena mereka yang berilmu menggunakan ilmunya untuk membenarkan pemerintah dengan tujuan-tujuan tak benar, mengharapkan harta, pangkat, dan jabatan,” kata Habib Bahar ketika berbincang dengan dalam podcast Refly Harun Rabu (1/12/2021).
Atas hal itu,kata Habib Bahar masyarakat pada umumnya justru terkena imbasnya sehingga timbul ketidakadilan di tengah masyarakat.Hal ini kata dia yang mesti dilawan oleh pihaknya. Dia mengatakan apa yang dilakukannya bukan melawan pemerintah karena membenci tokoh tertentu yang duduk di lingkaran kekuasaan.
“Jadi yang kita lawan bukan pemerintahnya, tapi ketidakadilannya, kezalimannya,” tuturnya.
Perlu diketahui, pasca bebas dari penjara baru - baru ini, Habib Bahar langsung menyita perhatian masyarakat Indonesia setelah video ceramah perdananya viral di media sosial.
Video itu ramai dikritik sejumlah pihak lantaran dalam ceramahnya, Habib Bahar terang - terangan mengatakan bakal mencari dan menghabisi pemuka agama yang dinilai telah mengkhianati Rizieq Shihab. Mereka dinilai berpaling dari barisan Rizieq Shihab lantaran tak dapat berbuat banyak saat pentolan FPI itu dijebloskan ke penjara gara-gara sejumlah kasus hukum yang menjeratnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq