Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Marak SMS Penipuan, Pemerintah Australia Gerak Cepat Tanggapi Pengaduan Warga

Marak SMS Penipuan, Pemerintah Australia Gerak Cepat Tanggapi Pengaduan Warga Kredit Foto: Antara/REUTERS/Sandra Sanders
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

Perusahaan telekomunikasi di Australia akan menghentikan pengiriman SMS penipuan sebelum pesan-pesan tersebut dikirimkan, menyusul perubahan peraturan oleh pemerintah

Dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan pengiriman SMS penipuan, hal yang digambarkan sebagai "gelombang tsunami" di Australia.

Badan perlindungan konsumen Australia (ACCC) mendapatkan puluhan ribu pengaduan dari warga yang mengatakan merekajadi korban penipuan.

Untuk tahun ini saja diperkirakan warga Australia sudah menderita kerugian sekitar Rp870 miliar.

Sebelumnya, Pemerintah Australia sudah berhasil menghentikan sekitar 200 juta kali panggilan telepon yang seolah-olah berasal dari institusi pemerintah.

Sekarang Pemerintah Australiajuga mengubah peraturan untuk menghentikan pengiriman SMS penipuan.

"Sebagai langkah lanjutan untuk mengatasi masalah pengiriman SMS penipuan, apa yang akan kami lakukan adalah memastikan perusahaan telekomunikasi memiliki kontrolmenggunakan teknologi mereka untuk mengidentifikasi dan memblokir semua SMS sebelum konsumen menyadarinya," kata Menteri Telekomunikasi Australia Paul Fletcher.

"Yang kita hadapi adalah organisasi kriminal yang kebanyakan berbasis di luar negeri, yang mengirimkan SMSdan panggilan telepon."

"Mereka menggunakan teknologi. Kita juga harus menggunakan teknologi untuk memerangi apa yang mereka lakukan."

Andy Penn, Direktur Eksekutif Telstra, yakniperusahaan telekomunikasi terbesar di Australia, mengatakan teknologi yang digunakan termasuk algoritma dan kecerdasan buatan (AI).

"Kami sudah memblokir ratusan ribu SMS," katanya

"Inisiatif terbaru ini memungkinkan kami untuk mendapatkan data lebih banyak, dan akses yang lebih baikke data yang bisa kami gunakan dengan mesin algoritmadan kecerdasan buatan kamiuntuk bisa mengidentifikasi lebih baik SMS penipuan tersebut."

"Itulah yang kami lakukan."

Banyak dari SMS penipuan yang diterima oleh konsumen di Australia berisi pesan yang mengatakanada rekaman pesan suara yang belum dibuka, disertai tautan ke pesan suara tersebut.

Andy mengatakanjumlah SMS yang dikirim ke seluruh Australia sangat banyak sehinggacara penanganannya hanya bisa dilakukan lewat teknologi.

"Anda bisa bayangkan ada miliaran, atau bahkan triliunan transaksi dan SMS, atau panggilan telepon menggunakan jaringan telekomunikasi setiap tahunnya.

"Apa yang kami harus lakukan adalah menemukan SMS yang hendak menipu dan menghentikannya sebelum dikirim," katanya.

"Ini tidak bisa dilakukan secara manual. Kami harus menggunakan teknologi komputer. Kami harus menggunakankecerdasan buatan."

Partai oposisi di tingkat Federal di Canberra, Partai Buruh, baru-baru ini menyerukan kepada perusahaan telekomunikasi, bank dan industri ritel untuk mengubah cara mereka berkomunikasi dengan konsumen sehingga kiriman SMS dan atau panggilan telepon mereka bisa dibedakan dengan yang bermaksud menipu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: