Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korea Selatan Pecahkan Rekor Kasus harian selama 2 hari berturut-turut

Korea Selatan Pecahkan Rekor Kasus harian selama 2 hari berturut-turut Kredit Foto: Reuters/Jung Yeon-je
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Selatan memecahkan rekor hariannya untuk infeksi virus corona untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis (2/12/2021) dengan lebih dari 5.200 kasus baru. Ini terjadi ketika tekanan meningkat pada sistem perawatan kesehatan yang bergulat dengan meningkatnya rawat inap dan kematian.

Penyebaran cepat yang didorong delta terjadi di tengah munculnya varian Omicron, yang dipandang berpotensi lebih menular daripada jenis virus sebelumnya, dan telah memicu kekhawatiran tentang penderitaan pandemi yang berkepanjangan.

Baca Juga: Awas Omicron! Afrika Selatan Laporkan Kasus Hampir 2 Kali Lipat Sehari

Associated Press melaporkan, Korea Selatan mengkonfirmasi lima kasus omicron pertamanya, Rabu (1/12/2021) malam terkait dengan kedatangan dari Nigeria, mendorong pemerintah untuk memperketat kontrol perbatasannya.

Negara tersebut akan mewajibkan semua penumpang yang datang dari luar negeri selama dua minggu ke depan untuk dikarantina setidaknya selama 10 hari, terlepas dari kewarganegaraan atau status vaksinasi mereka.

Korea Selatan sejak Minggu telah melarang pelancong asing jangka pendek yang datang dari delapan negara Afrika selatan, termasuk Afrika Selatan, dan kini telah memperluas aturan yang sama untuk orang asing yang datang dari Nigeria.

Sementara peringatan atas omicron telah memaksa pemerintah di seluruh dunia untuk memperketat kontrol perbatasan, para ilmuwan mengatakan belum jelas apakah varian ini lebih menular atau berbahaya daripada jenis virus sebelumnya, termasuk delta, yang telah menghancurkan Korea Selatan dalam beberapa pekan terakhir.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan lebih dari 4.100 dari 5.266 kasus virus corona baru berasal dari ibu kota Seoul dan wilayah metropolitan terdekatnya, di mana para pejabat mengatakan 90% unit perawatan intensif yang ditunjuk untuk COVID-19 sudah ditempati.

Rekor 733 pasien virus berada dalam kondisi serius atau kritis, sementara jumlah kematian negara itu sekarang 3.705 setelah 47 pasien meninggal dalam 24 jam terakhir.

Pakar kesehatan telah meminta pemerintah untuk menerapkan kembali aturan jarak sosial yang ketat yang dilonggarkan pada November untuk meningkatkan ekonomi, meningkatkan kekhawatiran bahwa sistem rumah sakit dapat menjadi kewalahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: