Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Lama Jadi KSAD, Jenderal Dudung Sudah 'Panen' Kritikan: Urus KKB di Papua!

Belum Lama Jadi KSAD, Jenderal Dudung Sudah 'Panen' Kritikan: Urus KKB di Papua! Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyapa wartawan dari dalam mobil usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Presiden Joko Widodo melantik Dudung Abdurachman menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang dilantik menjadi Panglima TNI. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyarankan Jenderal Dudung Abdurachman lebih fokus menyelesaikan tugas-tugas sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) ketimbang rutin berbicara tentang agama.

Hal itu diungkapkan Anwar menyikapi pernyataan Jenderal Dudung ketika menjadi pembicara di dalam podcast Deddy Corbuzier yang disiarkan di YouTube, Selasa (30/11). Jenderal Dudung saat itu mengaku biasa berdoa menggunakan bahasa Indonesia karena Tuhan bukan orang Arab.

Baca Juga: Jenderal Dudung Malah Bicara Masalah Agama, MUI pun Merespons...

"Sebab, akhir-akhir ini saya lihat beliau (Jenderal Dudung, red) lebih banyak terekam bicara tentang masalah agama," kata Anwar, Kamis (2/12).

Menurut dia, langkah Dudung yang rutin berbicara agama membuat publik keheranan. Sebab, eks Pangkostrad itu bisa membahas topik lain, seperti Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua. Misalnya, kata Anwar, Dudung membahas cara menumpas gerakan separatis tersebut sehingga keutuhan dan persatuan Indonesia sebagai bangsa bisa dipertahankan.

"Semestinya, beliau (Jenderal Dudung, red) sebagai KSAD lebih banyak bicara tentang hal tersebut," beber pria kelahiran Sumatra Barat itu.

Menurut Anwar, TNI AD sebaiknya bisa bergerak cepat menumpas KKB di Papua. Dengan begitu, gerakan tersebut tidak akan membesar dan menganggu stabilitas negara.

"Ini penting untuk menjadi perhatian beliau karena menurut saya mumpung apinya masih kecil, tentara terutama KSAD harus bisa melakukan gerak cepat," ujar pria yang juga berstatus pengamat sosial, ekonomi, dan keagamaan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: