Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Murka! Bos PTPN XI Haramkan Semua Praktik yang Rugikan Perusahaan

Murka! Bos PTPN XI Haramkan Semua Praktik yang Rugikan Perusahaan Kredit Foto: PTPN XI
Warta Ekonomi, Surabaya -

Direktur PTPN XI, R. Tulus Panduwidjaja, menghormati proses hukum atas dugaan kasus tindak pidana korupsi dalam pengadaan dan pemasangan six roll mill di Pabrik Gula Djatiroto PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI  tahun 2015 hingga 2016. Pihaknya  menyerahkan dan mendukung setiap upaya yang pemberantasan korupsi oleh KPK.

"Kami menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku dan mendukung upaya-upaya KPK Kami merasakan keprihatinan yang mendalam meski terjadi tahun 2015 lalu. Saat ini, PTPN XI tengah gencar melakukan penguatan internal dan perbaikan kinerja Perseroan dengan mengedepankan profesionalisme dan good corporate governance di segala bidang serta praktik manajemen yang bebas dari segala konflik kepentingan. Kami juga memastikan bahwa proses hukum yang sedang berlangsung ini tidak menganggu operasional dan program kerja di lingkup PTPN XI," tegas Tulus di Surabaya, Sabtu (4/12/2021). Baca Juga: Sinergi PTPN V & Petani Dukung Peremajaan Sawit Rakyat Melalui Program PTPN Untuk Sawit Rakyat

Tulus mengungkapkan, pihaknya sama sekali tidak mendukung adanya praktik-praktik yang tidak sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik. 

"Yang jelas, kami mengharamkan praktik-pratik yang bisa merugikan perusahaan maupun negara," singkat Tulus. 

Sementara itu Tulus mengungkapkan, bahwa kinerja produksi PTPN XI tahun giling 2021 mampu menggiling tebu sebasar 4,1 juta ton. Dalam produksi ini perusahaan plat merah ini alami kenaikan sebesar 109 persen dari tahun 2020 dan 108 persen dari ditargetkan awal. 

Sedangkan untuk rendemen dan gula produksi masing-masing sebesar 7,20 dan 297 ribu ton, naik bila dibanding tahun lalu yakni 6,98 rendemen tahun 2020 dan jumlah produksi gula sebesar 290 ribu ton di tahun 2020 lalu 

"Kendala utama masih stok bahan baku tebu. Meskipun demikian kami telah menyiapkan strategi untuk giling tahun 2022, di antaranya kerjasama dengan Perhutani baik agroforestri untuk kami kelola menjadi lahan tebu hingga agroforestri tebu mandiri. Kemitraan dengan petani tetap menjadi pola utama hubungan dengan petani tebu. Sehingga kami berupaya untuk tahun 2022 menggiling 5,2 juta ton tebu," jelas Tulus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: