Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekitar Sejuta Vaksin Belum Dipakai Kedaluwarsa di Nigeria Bulan Lalu

Sekitar Sejuta Vaksin Belum Dipakai Kedaluwarsa di Nigeria Bulan Lalu Kredit Foto: Reuters/Afolabi Sotunde

Pemerintah di benua berpenduduk lebih dari satu miliar orang telah mendorong lebih banyak pengiriman vaksin karena tingkat inokulasi tertinggal dari wilayah yang lebih kaya, meningkatkan risiko varian baru seperti virus corona Omicron yang sekarang menyebar ke seluruh Afrika Selatan.

Namun, lonjakan pasokan baru-baru ini telah menyebabkan masalah baru: banyak negara Afrika mendapati bahwa mereka tidak memiliki kapasitas untuk mengelola bidikan, beberapa di antaranya memiliki masa simpan yang pendek.

WHO mengatakan dosis telah kedaluwarsa, tetapi menolak memberikan angka. Dikatakan 800.000 dosis tambahan yang berisiko kadaluwarsa pada bulan Oktober semuanya digunakan tepat waktu.

"Pemborosan vaksin diharapkan terjadi dalam program imunisasi apa pun, dan dalam konteks penyebaran COVID-19 adalah fenomena global," kata WHO dalam sebuah pernyataan menanggapi pertanyaan Reuters. Dikatakan vaksin yang dikirim dengan masa simpan "sangat pendek" adalah masalah.

Di seluruh Eropa, negara-negara termasuk Jerman dan Swiss telah berjuang untuk memaksimalkan penggunaan dosis. Pada bulan Januari, para pejabat di Inggris memperkirakan pemborosan sekitar 10% vaksin. Pada bulan April, menteri kesehatan Prancis mengatakan kepada media lokal bahwa 25% dari AstraZeneca, 20% dari Moderna (MRNA.O) dan 7% dari vaksin Pfizer (PFE.N) terbuang sia-sia pada saat itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: