Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Bernie Sanders, Para Senator Kecewa Gagal Setop Obral Senjata USD650 Juta ke Arab Saudi

Ada Bernie Sanders, Para Senator Kecewa Gagal Setop Obral Senjata USD650 Juta ke Arab Saudi Kredit Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Warta Ekonomi, Washington -

Senat Amerika Serikat pada Selasa (7/12/2021) akhirnya menolak tawaran anggota parlemen untuk menghentikan pemerintahan Presiden Joe Biden menjual senjata senilai lebih dari USD650 juta ke Arab Saudi. 

Namun di sisi lain, sebuah mosi prosedural oleh Senator Rand Paul, seorang Republikan Kentucky, ditolak dengan suara 30-67, hanya dalam pertempuran terakhir di Kongres atas penjualan senjata AS ke negara itu.

Baca Juga: Direstui Senat, Amerika Bakal Obral Banyak Rudal Lagi ke Arab Saudi

“Kita bisa menghentikan perang ini jika kita benar-benar memiliki keinginan untuk melakukannya,” kata Paul di lantai Senat, kepada Associated Press, Rabu (8/12/2021). 

“Seluruh Amerika harus terkejut dengan bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh blokade Saudi atas Yaman,” tambah Paul tegas.

Di antara mereka yang bergabung dengan Paul dalam upaya menghentikan penjualan senjata adalah Senator Mike Lee, seorang Republikan Utah, serta kaum liberal seperti Bernie Sanders dari Vermont, Elizabeth Warren dari Massachusetts dan Patty Murray dari Washington.

“Amerika Serikat harus melakukan segala daya kami untuk mengakhiri perang brutal dan mengerikan ini,” kata Sanders dari lantai Senat.

Sanders percaya, rudal-rudal yang dikirim ke Arab Saudi tidak akan membawa kebaikan, justru sebaliknya akan menambah dan melanjutkan konflik.

“Mengekspor lebih banyak rudal ke Arab Saudi tidak melakukan apa-apa selain melanjutkan konflik ini dan menuangkan lebih banyak bensin ke api yang sudah mengamuk,” ujarnya.

Ini bukan pertama kalinya koalisi bipartisan anggota parlemen mencoba memblokir penjualan senjata ke Arab Saudi. Kongres berulang kali mencoba menghentikan mantan Donald Trump dari menjual senjata bernilai miliaran ke negara itu --memaksa presiden saat itu untuk mengeluarkan beberapa veto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: