Daftar Continous Testing Tools Terbaik
Berikut adalah daftar continous testing tools terbaik, antara lain:
1) QuerySurge
QuerySurge adalah salah satu alat terbaik untuk smart data testing yang merupakan solusi DevOps lengkap pertama untuk continous testing. Fitur utamanya meliputi Robust API dengan lebih dari 60 panggilan, kecerdasan data dan analitik data yang terperinci, integrasi tanpa batas ke dalam saluran DevOps untuk continous testing, dan mampu melakukan verifikasi data dalam jumlah besar dengan cepat.
Baca Juga: Apa Itu Integrated Development Environment?
2) Jenkins
Jenkins adalah alat continous integration yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java. Alat ini dapat dikonfigurasi melalui GUI interface atau console command.
3) Travis
Travis adalah continous testing tool yang di-hosting di GitHub. Travis menawarkan varian yang telah di-hosting. Travis juga menyediakan berbagai bahasa yang berbeda dan dokumentasi yang baik.
4) Selenium
Selenium adalah open source continous testing tool. Selenium mendukung semua browser terkemuka seperti Firefox, Chrome, IE, dan Safari. Selenium WebDriver digunakan untuk mengotomatisasi web application testing.
Apa Manfaat Menggunakan Continous Testing?
Continous testing menawarkan banyak manfaat terhadap development life cycle. Pada tingkat yang lebih tinggi, cara ini menghilangkan hambatan yang ditimbulkan dengan melakukan pengujian dalam satu langkah. Dengan continous testing, kode secara otomatis diuji segera setelah terintegrasi. Ini secara langsung mendukung DevOps beserta tujuannya yang memberikan software berkualitas tinggi.
Selain itu, continous testing mampu menghemat waktu dan tenaga para developer karena mereka tidak lagi harus menunggu tim QA menyelesaikan pengujian sebelum memperbaiki kode mereka. Sebaliknya, pengujian akan terjadi terus-menerus, memungkinkan perbaikan yang proaktif secara real-time pada kualitas kode dan masalah keamanan lainnya. Beberapa aktivitas dapat terjadi secara bersamaan dengan continous testing.
Manfaat lain dari continous testing yang lebih menyeluruh adalah mengurangi risiko. Dengan continous testing, software akan ditinjau atau diperiksa berulang-kali dan menggunakan lebih banyak cara, selama fase SDLC. Ini memungkinkan lebih banyak visibilitas ke dalam dan lebih banyak peluang untuk menemukan area kelemahan dari software tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: