Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambangi Disabilitas Korban Kekerasan Seksual di Sanggau, Mensos Motivasi Korban

Sambangi Disabilitas Korban Kekerasan Seksual di Sanggau, Mensos Motivasi Korban Kredit Foto: Kemensos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyandang disabilitas rungu korban kekerasan seksual (S) di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, kini sudah bisa mendengar. Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Melati Jakarta telah melakukan pemasangan Alat Bantu Dengar (ABD) kepada korban.

Kini, korban tengah menjalani terapi wicara. Dengan terapi wicara, diharapkan korban setidaknya bisa mengucapkan kata "tolong". Hal ini penting dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri.

Baca Juga: Top! Kemensos Raih Penghargaan Penerapan Sistem Merit ASN dengan Kategori 'Sangat Baik'

Bantuan ABD merupakan instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengunjungi korban di Kecamatan Sungai Sengkuang, Kabupaten Sanggau (07/12). Sesuai arahan Mensos, Tim Balai Melati membawa korban melakukan pengecekan gendang telinga di Pontianak. Hasilnya, telinga kanan rusak, sedangkan telinga kiri masih dapat menggunakan ABD. Selanjutnya, Balai Baturaden akan terus memonitor dan melanjutkan dengan terapi wicara.

"Kalau tidak bisa mendengar, bagaimana bisa bicara. Setelah bisa mendengar dengan ABD, bisa dilakukan terapi wicara. Setidaknya dia bisa bilang 'tolong'. Ini supaya dia ada pertahanan diri," kata Mensos, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Mensos hadir menemui S untuk menghibur dan menyemangati korban. Sambil bercerita, Mensos memotivasi korban untuk tidak berhenti meraih cita-cita. "Kamu harus kuat ya sayang. Kamu harus bisa melanjutkan hidupmu ya," kata Mensos saat menemui korban yang didampingi orang tuanya.

Tak lupa kepada keluarga korban Mensos menyampaikan agar tabah menghadapi cobaan. Mensos meminta mereka berdoa agar diberikan keringanan dan kemudahan.

"Saya sedih dengan kejadian seperti ini. Banyak kejadian seperti ini saat saya menjadi Wali Kota. Saya minta supaya penyandang disabilitas, terutama anak disabilitas rungu dan wicara, benar-benar diberikan perlindungan," kata Mensos didampingi Bupati Paulos Hadi dan Kapolres AKBP Ade Kuncoro Ridwan.

Kepada pejabat forkompimda yang mendampingi, Mensos menekankan, perlindungan bisa dari lingkungan, tetapi juga tak kalah penting dari si anak. Dengan ABD, selain untuk membantu kemampuan mendengar, juga menjadi awal dimulainya terapi wicara.

Sesuai arahan Mensos, Balai Melati juga melakukan penyerahan dan pemasangan ABD di Dinsos Kab Sintang kepada 4 penerima manfaat di Kabupaten Sintang dan 3 diĀ  Kabupaten Sanggau. "Ada kejadian anak saya di NTT pelakunya lepas. Karena, korban tidak bisa mengomunikasikan bahaya yang dihadapi dan korban juga tidak bisa bersaksi di kepolisian. Akhirnya, pelakunya bebas," katanya.

Kepada Kapolres Sanggau, Mensos mengapresiasi upaya maksimal yang telah dilakukan. Mensos mendorong agar penegak hukum dapat menemukan bukti yang meyakinkan untuk menjerat pelaku dengan sanksi setimpal dan memberikan efek jera kepada pelaku lain.

Kapolres menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Mensos. Kapolres memastikan jajarannya bekerja optimal menangani kasus ini. Pada kesempatan tersebut, Mensos menyerahkan bantuan atensi kepada korban dan keluarganya berupa susu, vitamin, bantuan sembako, telor, masker, beras, dan uang tunai.

Atas segala bantuan, orang tua korban menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih. "Terima kasih kepada Ibu Menteri atas perhatian dan bantuannya," katanya.

Kementerian Sosial telah hadir dalam kasus ini melalui Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos). Melalui Balai Satria Baturaden, Sakti Peksos melakukan pendampingan terhadap korban. Khususnya dalam penanganan trauma dan pendampingan dalam proses pemberian keterangan di kepolisian.

S mengalami kejadian naas pada tanggal 28 November 2021. Pelaku datang ke rumah korban di Dusun Noyan, Desa Noyan, Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau, untuk minta ibu korban memijat. Pelaku melancarkan perbuatan keji saat ibu korban pergi meninggalkan rumah membeli minuman dingin sesuai permintaan pelaku.

Proses penyidikan ditangani Polres Sanggau. Pada saat pemeriksaan, penyidik dibantu oleh ahli bahasa isyarat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: