Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesan Mendalam Nicho Silalahi untuk FPI: Mengikuti Jalan yang Dilalui para Nabi Itu Berat

Pesan Mendalam Nicho Silalahi untuk FPI: Mengikuti Jalan yang Dilalui para Nabi Itu Berat Kredit Foto: Twitter/Nicho Silalahi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Atensi atau respon publik berkaitan dengan hal berbau FPI (Front Pembela Islam) nampaknya selalu mendapat sorotan tajam.

Ormas yang sangat lekat dengan Habib Rizieq Shihab (HRS) ini mempunyai kesan khusus untuk siapapun yang merasa kehadiran mereka dianggap merugikan.

Meski demikian, FPI yang melekat dengan HRS itu pada dasarnya/secara hukum sudah tidak ada atau punya hak lagi melakukan kegiatan dan atribut menggunakan nama mereka.

Baca Juga: Telak Banget! Satu Kegiatan yang Sama dengan Dudung Abdurachman, Mahfud MD: KKB Bukan Saudara Kita!

“Keputusan bersama tentang larangan kegiatan, penggunaan simbol dan atribut serta penghentian kegiatan Front Pembela Islam. Jadi hanya menyangkut FPI saja yang akan ditindak," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono sebagaimana dikutip dari laman Suara.com, Kamis (31/12/2020).

Kini FPI lahir kembali dengan nama yang sedikit berbeda yakni Front Persatuan Islam. Meski demikian, harus diakui jika melihat dari pihak yang ada, FPI versi dulu dan yang terbaru ini tidaklah jauh berbeda.

Dengan kenyatan itu, sentimen negatif kepada FPI (sekarang) nampaknya sulit juga untuk dihindari.

Nicho Silalahi, seorang aktivis dan juga yang aktif di media sosial adalah salah satu pihak yang seringkali membela atau mengeluarkan narasi membela FPI ataupun HRS.

Dirinya bahkan dikenal sebagai aktivis yang diketahui seorang Non-Muslim yang sangat lantang menyuarakan pembelaan terhadap sentimen-sentimen negatif ke FPI.

Belum lama ini dirinya memberikan cuitan di akun twitternya berupa pesan kepada FPI agar terus berbuat kebaikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: