Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tentara Myanmar yang Membelot Kumandangkan Pengakuan Menggetarkan: Saya Menyadari Membunuh...

Tentara Myanmar yang Membelot Kumandangkan Pengakuan Menggetarkan: Saya Menyadari Membunuh... Kredit Foto: Reuters/Stringer

Satu-satunya cara untuk mengakhiri ini adalah dengan paksa

Jalannya keluar dari militer penuh dengan bahaya. Pada tanggal 6 Mei prajurit muda itu melarikan diri dari pangkalan militernya, tetapi tidak lama. Hanya beberapa jam kemudian dia terluka saat mengendarai sepeda motor dan ditangkap kembali. Hukumannya adalah tiga bulan di penjara militer.

Pada bulan Agustus, junta memberinya kesempatan kedua dan menawarkan kembali pekerjaan militer lamanya, tetapi dia melarikan diri lagi.

Baca Juga: Jalanan Sepi Bak Kota Mati, Ada Apa dengan Myanmar?

Kali ini dia dibantu oleh People's Soldiers, sebuah organisasi mantan anggota militer yang sekarang membantu calon desertir menyelesaikan logistik pelarian mereka.

"Begitu saya keluar dari penjara, saya melakukan kontak dengan mereka melalui media sosial," kata Kaung Htet Aung. "Beberapa minggu kemudian mereka membantu saya melarikan diri."

"Itu semua terjadi di media sosial," kata juru bicara kelompok itu kepada France24. "Tentara atau orang yang mereka cintai menghubungi kami. Segera setelah kami memverifikasi informasi mereka, kami memberi mereka tiket bus untuk membawa mereka ke zona bebas."

Zona bebas adalah wilayah di dekat perbatasan yang dikendalikan bukan oleh junta, tetapi oleh kelompok etnis bersenjata. Begitu pelarian tiba, Tentara Rakyat membantu mereka menemukan akomodasi dan menyediakan kebutuhan dasar lainnya.

“Saya sangat senang bisa bebas,” kata Kaung Htet Aung, tersenyum saat berbicara dengan France24 meskipun hujan deras mengguyur tempat penampungan sementaranya. Sekarang dia membantu perlawanan menggunakan keterampilan dan pengetahuan yang dia pelajari di ketentaraan.

“Saya membuat senjata untuk Tatmadaw, dan hari ini saya membuat senjata untuk melawan mereka. Saya juga mengajari orang-orang muda yang baru bergabung dengan milisi bagaimana menggunakannya,” katanya menambahkan.

"Satu-satunya cara kita akan mengakhiri ini adalah dengan paksa," tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: