Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Berbalik Naik Didukung Data Ekonomi Positif

Warta Ekonomi -

WE Online, New York - Harga minyak sedikit berbalik naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 15/11/2014), dari penurunan tajam Kamis setelah data ekonomi AS dan zona euro positif, namun tetap jauh dari prospek penurunan produksi OPEC untuk melawan pasokan yang melimpah.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik 1,61 dolar AS menjadi ditutup pada 75,82 dolar AS per barel di New York Mercantile.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, naik 1,92 dolar AS di hari pertama perdagangan kontrak Januari menjadi 79,41 dolar AS di London.

Setelah seminggu sangat kasar untuk harga minyak, dengan kontrak berjangka jatuh ke posisi terendah empat tahun di New York dan London, investor melihat kesempatan untuk membeli ketika harga rendah, kata John Kilduff dari Again Capital.

Beberapa indikator ekonomi menggembirakan pada kedua sisi Atlantik, menunjukkan potensi permintaan minyak lebih besar, sehingga memberikan dukungan untuk pembelian.

Di Amerika Serikat, konsumen terbesar minyak mentah di dunia, penjualan ritel naik 0,3 persen pada Oktober, pulih dari penurunan bulan sebelumnya.

Angka-angka ritel baru menyediakan "tambah jaminan bahwa perekonomian berada dalam bentuk yang lebih baik daripada yang banyak diperkirakan bulan lalu," kata Chris Williamson, kepala ekonom di Markit.

Ekonomi 18 negara zona euro yang sedang kesulitan tumbuh 0,2 persen pada kuartal ketiga, lebih baik dari konsensus perkiraan 0,1 persen, dan lebih kuat dari kenaikan 0,1 persen pada kuartal kedua.

Namun dengan harga minyak turun sebanyak sepertiga sejak Juni, pasar fokus pada pertemuan mendatang 12 negara OPEC yang memproduksi sekitar sepertiga dari pasokan minyak global.

"OPEC sedang memasuki mode panik," kata Kilduff. Anggota kartel 12 negara, "mencoba untuk memperbaiki kesepakatan bersama dan mereka tentu lebih insentif untuk melakukannya hari ini dari seminggu yang lalu mengingat harga yang lebih rendah." Meski begitu, sebagian besar pedagang memperkirakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan menentang pengurangan produksi ketika mereka bertemu pada 27 November di Wina.

Tokoh OPEC Arab Saudi baru-baru ini telah menurunkan harga ekspor minyak mentahnya ke pasar AS, sebuah langkah yang dilihat oleh beberapa pengamat sebagai upaya untuk mempertahankan pangsa pasar karena menghadapi persaingan dari meningkatnya produksi minyak serpih.

Anggota OPEC Venezuela dan Ekuador telah secara terbuka menyerukan pengurangan kuota produksi OPEC. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: