Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eng-Ing-Eng... Kata Pengamat Akan Ada 3 Capres di 2024, Yaitu...

Eng-Ing-Eng... Kata Pengamat Akan Ada 3 Capres di 2024, Yaitu... Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi, akan ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden (Pilpres 2024).

"Kalau melihat petanya sih saya menilai, kemungkinan besar bisa tiga pasang," ujar Hensat, sapaan akrabnya, Minggu (12/12).

Baca Juga: Anies Kumandangkan Adzan di Stadion JIS, Langsung Disemprot Orang PSI: Jangan Lupa...

Dia kemudian memaparkan prediksinya. Pasangan calon pertama, berasal dari PDIP plus satu partai Islam. Bisa dengan PAN, PKB, atau PPP.

Kemudian calon kedua, bisa didorong oleh Golkar dan Gerindra. Dan yang ketiga, pasangan yang didorong NasDem, Demokrat, PKS, dan sisa partai Islam yang belum berkoalisi. Bisa dengan PAN, atau PKB.

"Nah kalau peta koalisinya demikian maka akan sangat menarik sekali kalau 3 pasang calon terjadi itu. Mudah-mudahan polarisasi, pembagian kubu tidak seperti waktu 2014 dan 2019," harapnya.

Saat ini, menurutnya, hanya PDIP satu-satunya parpol yang dipastikan bakal mengusung capresnya sendiri pada 2024. 

"Peta pilpres hari ini yang pasti bisa itu cuma satu orang, namanya Megawati Soekarnoputri. Karena sebagai Ketua Umum PDIP, dia bisa menentukan sendiri siapa capres dari PDIP," tutur Hensat.

PDIP sendiri diyakini bisa sendirian mengusung capresnya. Tidak harus berkoalisi dengan partai lain. 

"Jadi per hari ini, yang bebas menentukan itu adalah PDIP, sehingga hampir pasti calon presiden PDIP, siapapun itu, akan bisa masuk ke kancah Pilpres 2024. Yang lain sangat tergantung parpolnya," urainya.

Baca Juga: Ketum PBNU Sentil 212, Faizal Assegaf Kasih Balasan Menohok: Umat Sudah Muak dengan Kalian

Dari berbagai survei, PDIP memang masih diunggulkan untuk jadi pemenang Pileg 2024. Tapi, diingatkan Hensat, di Indonesia, hasil Pileg bisa berbeda dengan hasil Pilpres.

"Jadi bisa saja nanti misalnya partai yang menang PDIP atau Golkar, tapi bisa saja jangan-jangan capres yang menang bukan yang diusulkan dua partai itu, bisa saja usulan NasDem, Demokrat, atau PKS," tandasnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: