Iran Ditekan Sana Sini, Kali Ini Desakan Negara-negara Teluk Berat Juga!
KTT Teluk Arab di Arab Saudi pada Selasa (14/12/2021) mendesak Iran untuk mengambil langkah-langkah konkret meredakan ketegangan.
"Sejauh ini laporan menunjukkan ada beberapa penundaan oleh Iran dan kami berharap ini akan berubah menjadi kemajuan dalam waktu dekat," kata Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud pada konferensi pers setelah KTT Teluk, dikutip laman Reuters.
Baca Juga: Eropa dan Amerika Ngaku Frustrasi dengan Iran dalam Pembicaraan Nuklir
Dia mengatakan bahwa negara-negara Teluk lebih suka menjadi bagian dari pembicaraan. Mereka akan "terbuka untuk mekanisme apa pun" yang menangani masalah mereka, yang juga mencakup regional Iran.
Pangeran Faisal mengatakan pembicaraan itu tidak melihat "perubahan nyata di lapangan" tetapi "kami terbuka, kami bersedia".
Putra mahkota Arab Saudi telah mengatakan kepada pertemuan tahunan para pemimpin Teluk sebelum komunike terakhir dikeluarkan bahwa program nuklir dan rudal musuh lama Iran harus ditangani "dengan serius dan efektif".
Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015 dimulai pada April, tetapi berhenti pada Juni setelah pemilihan Presiden garis keras Ebrahim Raisi.
Setelah jeda lima bulan, tim perunding Iran kembali ke Wina dengan sikap tanpa kompromi.
Muslim Sunni Arab Saudi dan Syiah Iran berlomba-lomba untuk mendapatkan pengaruh dalam persaingan yang telah terjadi di seluruh wilayah dalam peristiwa-peristiwa seperti perang Yaman dan di Lebanon, di mana kekuatan Hizbullah yang didukung Iran telah merusak hubungan Teluk Beirut.
Riyadh dan Uni Emirat Arab sama-sama terlibat dengan Iran dalam upaya untuk menahan ketegangan pada saat ketidakpastian Teluk yang semakin dalam atas peran AS di kawasan itu. Alasan lain karena negara-negara penghasil minyak fokus pada pertumbuhan ekonomi.
Presiden Iran mengatakan prioritas kebijakan luar negerinya akan meningkatkan hubungan dengan tetangga Teluk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: