Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk satu poros koalisi untuk Pilpres 2024 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyambut baik ajakan PKB untuk membuat poros koalisi di Pilpres 2024 mendatang. Apalagi sama-sama partai berbasis Islam.
Baca Juga: PKB Ingin Buat Poros Baru di Pilpres, PAN Langsung Bilang Begini
“Kami positif siapapun yang mengajak, apalagi sesama rumpun koalisi parpol islam. Itu lebih bagus, karena soliditasnya bisa tercapai,” ujar Baidowi kepada wartawan, Jumat (17/12).
Namun demikian, Baidowi menuturkan untuk dibentuknya poros Islam ini harus bisa memenuhi syarat pencalonan presiden, yakni meraih 20 persen ambang batas pencalonan.
Pasalnya menurut Baidowi, bila koalisi hanya PPP dan PKB maka masih belum cukup untuk mengusung calon presiden. Harus juga menggandeng Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PAN.
“Lihat di Pemilu 2019 kemarin, cukup atau tidak PPP, PKS, PKB, kalau enggak cukup maka tambah PAN. Kalau gabung PAN cukup bagus juga. Karena kalau PAN digabung PPP saja itu 10 persen, kalau tiga partai enggak cukup, tapi 4 partai bisa penuhi. Dahsyat juga kalau jadi,” katanya.
Mengenai figur yang bakal diusung, Baidowi mengatakan itu menjadi urusan terakhir. Pasalnya yang perlu dilakukan adalah membentuk poros Islam tersebut agar bisa terealisasi.
Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk satu poros koalisi untuk Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Menohok! Giring Ikut Komentari Soal Larangan Ucapan Natal, Ia Bilang...
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyambut baik ajakan PKB untuk membuat poros koalisi di Pilpres 2024 mendatang. Apalagi sama-sama partai berbasis Islam.
“Kami positif siapapun yang mengajak, apalagi sesama rumpun koalisi parpol islam. Itu lebih bagus, karena soliditasnya bisa tercapai,” ujar Baidowi kepada wartawan, Jumat (17/12).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar