Data Kementerian Pertanian mencatat bahwa luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektare. Dari total tersebut, sebanyak 6,72 juta hektare di antaranya dikelola oleh petani yang jumlahnya diperkirakan mencapai 2,6 juta orang.
Petani sawit milenial, Djono Albar Burhan, mengatakan bahwa kelapa sawit tidak hanya sebagai komoditas ekspor, pengembangan industri kelapa sawit juga disebut memiliki peran dalam mengurangi angka kemiskinan.
"Berdasarkan data penelitian tahun 2010, sektor industri kelapa sawit telah berkontribusi membantu 10 juta orang lepas dari kemiskinan. Ini membuktikan bahwa potensi sawit tak hanya bagus untuk ekspor, tapi juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat," ungkap Djono dalam webinar dengan tema "Potensi Bisnis di Industri Sawit Berkelanjutan" yang diselenggarakan oleh CPOPC pada Jum'at (17/12/2021).
Tidak hanya itu, secara garis besar, dampak pengembangan perkebunan kelapa sawit antara lain, pengembangan sektor pertanian, peningkatan pendidikan, terciptanya lapangan pekerjaan, menumbuhkan pusat ekonomi baru di pedesaan hingga mencukupi kebutuhan sehari-hari di perkotaan dengan harga terjangkau.
Djono menambahkan, data pengentasan kemiskinan dari sektor kelapa sawit tersebut diperkuat dengan laporan kabupaten yang memiliki kebun sawit. Di mana, angka kemiskinan di wilayah tersebut tergolong kecil.
"Dari survei beberapa kabupaten yang punya kebun kelapa sawit didapatkan data penurunan kemiskinan yang signifikan dari wilayah tanpa kebun sawit. Industri ini memiliki prospek yang baik ke depannya," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: