Ironi! Laos Resmikan Kereta Api Indah yang Dibangun di Atas Gunung Utang China
Pada bulan September, Laos menjual jaringan transmisi listriknya ke perusahaan milik negara China seharga $600 juta, sebuah pertukaran hutang-untuk-ekuitas, menurut para peneliti.
Fitch mengatakan pada Agustus bahwa penjualan aset nasional lebih lanjut diharapkan.
Tren ini telah terlihat di negara-negara Asia lainnya yang menanggung utang China yang tinggi.
Salah satu kasus yang paling menonjol adalah pengambilalihan pelabuhan Hambantota Sri Lanka tahun 2017 oleh Beijing setelah negara itu tidak dapat membayar kembali pinjaman besar.
AidData mengatakan pada bulan September bahwa BRI telah membebani negara-negara miskin dengan utang tersembunyi senilai $385 miliar, dan lebih dari sepertiga proyeknya dilanda dugaan korupsi dan protes.
Tetapi sementara dunia luar mempertimbangkan apakah China akan mengambil alih Laos, Ben Bland dari Lowy Institute mengatakan negara miskin itu tidak punya banyak pilihan dalam mencari mitra untuk menumbuhkan ekonominya.
"Apa alternatifnya? Tampaknya investasi asing dan mitra pembangunan lainnya tidak ingin menggantikan China," katanya kepada AFP.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: