Masalahnya, pasar modal menggunakan sistem sekuritas dan teknologi untuk menjamin keamanan dana yang juga dimiliki masyarakat pemodal ini. Akses ke teknologi dan informasi ini nyaris tak dimiliki sebagian besar pengusaha kecil, meskipun perangkat digitalnya sendiri sudah jadi bagian keseharian mereka.
Di sinilah Gayatri mengambil peran. Setiap harinya ratusan Relationship Officer bergerak menemui nasabah dan calon-calon nasabah di pelosok kampung. Bukan sekedar untuk menawarkan solusi finansial, jajaran officer ini juga mengusung tanggung jawab yang lebih besar: pendampingan nasabah.
Mulai dari membimbing mereka untuk melek digital, hingga advokasi untuk pengembangan usaha. Bukan pekerjaan tambahan yang ringan, namun kesiapan memasuki pasar digital adalah sebuah keharusan jika tak mau tergilas.
Dan tak main-main, Gayatri pun telah menyiapkan sebuah ekosistem digital bagi nasabahnya dengan e-money linkaja, digital signature privyid, sistem pembukuan digital wargakoo, dan digital supply chain. Menjadi nasabah Gayatri, berarti masuk ke dalam ekosistem digital ini. Bisa karena biasa.
"Kita buat para nasabah ini aktif di jaringan antarnasabah di ekosistem. Dengan begitu, mereka bisa saling membantu,” kata Andi Sasongko, co-founder sekaligus COO Gayatri Microfinance.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: