Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uprintis Indonesia Cetak UMKM Kaum Perempuan, Menteri Koperasi dan UKM Beri Apresiasi

Uprintis Indonesia Cetak UMKM Kaum Perempuan, Menteri Koperasi dan UKM Beri Apresiasi Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Dalam rangka peringatan hari Ibu 2021 UMKM Perempuan Perintis (Uprintis) Indonesia resmi meluncurkan program 1000 Incubate Womenpreneur yang bertajuk " Female Fair".

Founder & CEO  Uprintis, Novita Hardini mengatakan,program 1.000 Incubate Womenpreneur diharapkan mampu mencetak pelaku UMKM  bagi kaum perempuan seluruh Indonesia termasuk wilayah Jatim.

Baca Juga: Visa Kampanyekan #IbuBerbagiBijak ke 320 UMKM Perempuan di Yogyakarta

"Perempuan yang tidak hanya jago berbisnis tetapi juga handal dalam promosi yakni dengan meningkatkan networking bisnisnya, akses pasar, serta mampu mengelola keuangan bisnis yang baik nantinya," terang Novita Hardini usai pembukaan Famale Fair di Surabaya, Rabu (22/12/2021) 

Istri Bupati Trenggalek ini juga menyebutkan, bahwa pihaknya juga menargetkan meningkatkan skala usaha para pelaku UMKM perempuan sebanyak 1.000 UMKM. 

“Hingga saat ini sudah ada 600 UMKM yang mendapat pembinaan dan pelatihan. Jadi kurang 400 UMKM lagi, ini secara bertahap. Kami juga melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak lain untuk melakukan business matching,” ujarnya.

Lanjut Novita, Uprintis Indonesia akan menargetkan kapasitas pelaku UMKM perempuan. Setidaknya dari skala usaha kecil bisa naik kelas dengan menghasilkan omset di atas Rp2 miliar. 

“Kita ingin per UMKM bisa skilling-up, dalam satu tahun bisa menghasilkan omset melebihi Rp2 miliar,” beber Novita. 

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Tenten Masduki mengatakan, pihaknya menyambut baik langkah Uprintis Indonesia dalam peningkatan UMKM untuknitu, pemerintah akan terus mendorong  peningkatan penyerapan kredit bagi pelaku UMKM. Hal ini dikarenakan  sejalan dengan peningkatan bisnis melalui kepemilikan Nomor Induk Berusaha (NIB). 

Teten mengungkapkan, selama ini penyerapan kredit perbankan bagi UMKM masih cukup rendah  yakni berkisar 19 persen saja. Di negara Korea Selatan penyerapan kredit UMKM mampu tembus berkisar 81 persen. 

“Kita ingin meningkatkan porsi kredit perbankan di angka 30 persen sampai 2024 karena sekarang masih 19 persen. Sementara jumlah UMKM yang tidak bankable juga masih banyak sekitar 20 jutaan. Harapannya setelah mereka punya NIB, mereka bisa mengakses kredit,” kata Teten yang menghadiri Female Fair ini. 

Untuk itu kata Teten, pemerintah akan meningkatkan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini sebasar Rp290 triliun dari Rp190 trlliun. 

“Kemudian tahun kemudian akan ditingkatkan menjadi Rp 350 triliun. Kita ingin meningkatkan skala usaha agar naik kelas,” pungkas Teten.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: