DK PBB Serius Jalani Resolusi yang Diusul Amerika untuk Taliban, Apa Isinya?
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya sepakat untuk mengadopsi resolusi yang diusulkan oleh Amerika Serikat (AS) untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Afganistan. Resolusi itu disetujui dengan suara bulat oleh DK PBB yang beranggotakan 15 negara.
"Resolusi dilakukan atas permintaan AS dan dengan dukungan seluruh Dewan karena kekhawatiran bahwa ekonomi Afganistan berada di ambang kehancuran tanpa uang tunai masuk ke negara itu," tambah Kristen Saloomey dari Al Jazeera, berbicara dari New York.
Baca Juga: Di Pakistan, Menlu Retno Temui Pemimpin Taliban dan Tagih Janji buat Afghanistan
Resolusi itu disahkan pada Rabu (22/12/2021), dengan DK PBB menyebut langkahnya akan memungkinkan bantuan mengalir ke Afganistan tanpa melanggar sanksi internasional yang bertujuan mengisolasi Taliban. Adapun aliran bantuan menurut DK PBB setidaknya akan berlangsung selama satu tahun.
"Bantuan kemanusiaan dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kebutuhan dasar di Afganistan, pembayaran dana, penggunaan aset keuangan dan sumber daya ekonomi, penyediaan hingga pengiriman barang dan jasa yang diperlukan, akan diizinkan."
"Bantuan ini bukan merupakan pelanggaran sanksi yang dikenakan pada entitas yang terkait dengan Taliban," bunyi resolusi itu, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus, miliaran dolar bantuan dan aset telah dibekukan oleh Barat. PBB pun mengambarkannya sebagai 'kejutan fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya' terhadap ekonomi Afganistan yang bergantung pada bantuan asing.
Berbulan-bulan kemudian, para pengamat memperingatkan bahwa jutaan orang di Afganistan harus menghadapi pilihan antara kelaparan atau migrasi di tengah krisis pangan, bahan bakar, dan uang selama musim dingin yang suram.
Di tengah situasi itu, AS mengajukan resolusi yang bertujuan untuk mengesahkan pengecualian kasus per kasus untuk sanksi. Namun, resolusi itu tidak disetujui oleh anggota tetap Dewan Keamanan yang memegang hak veto, China dan Rusia. Akhirnya setelah berbulan-bulan berselisih tentang bagaimana cara yang tepat untuk membantu Afganistan, DK PBB memilih untuk mengadopsi resolusi AS.
Taliban pun menyambut baik resolusi itu pada Rabu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: