Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Hadapan Jokowi dan Luhut Pandjaitan, Adaro Gelontorkan Investasi Rp10 Triliun untuk....

Di Hadapan Jokowi dan Luhut Pandjaitan, Adaro Gelontorkan Investasi Rp10 Triliun untuk.... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berencana membangun alumunium smelter di kawasan industri hijau Indonesia yang tengah dalam proses pembangunan oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia. Berkenaan dengan itu, Adaro melalui PT Adaro Aluminium Indonesia menandatangani Letter of Intention to Invest senilai US$728 juta atau setara dengan Rp10,41 triliun pada 21 Desember 2021.

Wakil Presiden Direktur Adaro, Ario Rachmat, mengungkapkan bahwa penandatanganan tersebut dilakukan di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara di hadapan Presiden Jokowi dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam agenda tersebut hadir pula Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita; Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia; Sekretaris Kabinet Pramono Anung; Ketua Konsorsium Indonesia, Garibaldi Thohir; Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang; serta Bupati Bulungan, Syarwani.  Baca Juga: Perusahaan Milik Raja Minyak Arifin Panigoro Babat Habis Kerugian, Sekarang Untung US$56,12 Juta

Ario menambahkan, rencana pembangunan alumunium smelter tersebut sejalan dengan komitmen Adaro dalam melakukan transformasi bisnis melalui green initiative jangka panjang. Selain itu, investasi pembangunan alumunium smelter juga bertujuan untuk mendukung program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah.

"Melalui investasi ini, kami berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina serta meningkatkan penerimaan pajak negara. Kami juga berharap keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara ini dapat mendatangkan banyak investasi lanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” pungas Ario, Kamis, 23 Desember 2021.

Tak sendirian, Adaro dalam mengembangkan industri ini akan menggandeng mitra kerja dari luar negeri yang sudah berpengalaman dan memiliki teknologi terkini serta pengetahuan menyeluruh di industri alumunium. Dalam tahapan proses produksi dan pengembangan selanjutnya, aluminium smelter Adaro ini juga akan memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Kami optimis permintaan dunia atas produk aluminium akan terus meningkat, terutama untuk kabel, baterai, dan sasis. Kami juga berharap di masa mendatang, industri lainnya seperti industri panel surya dan mobil listrik yang membutuhkan aluminium juga bisa diproduksi di sini," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: