Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Covid-19 Itu Alami dan Bukan dari Kebocoran Laboratorium, Bukti Teranyar Ini Bikin Geger

Covid-19 Itu Alami dan Bukan dari Kebocoran Laboratorium, Bukti Teranyar Ini Bikin Geger Kredit Foto: Unsplash/Fusion Medical Animation
Warta Ekonomi, Washington -

Sekitar dua tahun terakhir, manusia dibuat menderita oleh organisme sederhana namun mengubah dunia, yakni SARS-CoV-2 atau Covid-19.

Sejak kemunculannya akhir 2019, virus dan penyakit yang disebabkannya pada manusia telah merusak dunia. Pada gilirannya telah menyebabkan ratusan juta jiwa terinfeksi, puluhan juta di antaranya menderita efek jangka panjang dan jutaan lain mati.

Baca Juga: Kejar Israel, Jerman Siap-siap Gulirkan Program Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Selain itu, masyarakat global sendiri telah melihat perubahan dramatis dan polarisasi. Secara ilmiah, kita tahu bahwa intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif meliputi:

  1. menghindari pertemuan besar, ramai, dalam ruangan,
  2. mengenakan masker wajah yang menutupi hidung dan mulut,
  3. menjaga jarak setidaknya 6 kaki (2 meter) antara Anda dan mereka yang bukan anggota rumah tangga Anda,
  4. meminimalkan waktu kontak Anda dengan orang-orang di luar rumah tangga Anda,
  5. memberi orang sumber daya yang mereka butuhkan untuk tetap aman di rumah ketika tingkat infeksi melonjak, dan
  6. memvaksinasi tubuh Anda sepenuhnya terhadap virus.

Namun, satu pertanyaan telah menyita pikiran banyak orang adalah dari mana asal SARS-CoV-2?

Virus corona ini tidak seperti yang lain, dan pertanyaan yang satu ini telah menghasilkan dua ide utama. Salah satunya adalah bahwa virus terjadi secara alami dan menyebar ke manusia dari kontak manusia-hewan.

Yang lainnya adalah virus pertama kali muncul pada manusia dari kebocoran laboratorium, yang berasal dari Institut Virologi Wuhan. Saat 2021 mencapai akhir, inilah yang kita ketahui sejauh ini tentang asal-usul Covid-19.

Hipotesis asal alami

Selama beberapa dekade, manusia telah mempelajari bagaimana pandemi terjadi, dengan tujuan pencegahan dan penanggulangan.

Banyak bidang yang berbeda datang bersama-sama dalam upaya ini, termasuk virologi, imunologi, epidemiologi, ekologi penyakit, dan biologi evolusioner, karena masing-masing pakar membawa set pengetahuan unik mereka sendiri.

Meskipun ini terlalu menyederhanakan masalah, resep dasar untuk asal mula pandemi adalah sebagai berikut.

Peradaban manusia, khususnya selama abad yang lalu, meluas ke wilayah yang sebelumnya liar. Hilangnya habitat karena perubahan iklim dan penggundulan hutan meningkatkan potensi kontak manusia-hewan dan hewan-hewan yang baru.

Selain itu, manusia secara teratur menghubungi hewan melalui peternakan hewan industri, hewan pasar (baik legal maupun ilegal), dan perdagangan bulu.

Akibatnya, penyakit yang sebelumnya hanya beredar pada hewan tertentu kini berpotensi menularkan hospes: dari hewan ke hewan, dari hewan ke manusia, atau bahkan dari manusia ke manusia. Dengan setiap infeksi baru dan setiap inang baru, penyakit ini memiliki kesempatan untuk bermutasi dan beradaptasi lebih lanjut, yang mengarah ke galur baru, infeksi baru, dan penyakit yang sangat menular dan mematikan pada manusia.

Jalur itu telah menjadi resep dasar untuk semua pandemi sebelumnya selama abad terakhir, dari flu babi hingga flu burung hingga SARS hingga MERS hingga HIV/AIDS. Ketika berbicara tentang SARS-CoV-2 dan penyakit yang ditimbulkannya pada manusia, Covid-19, ini adalah hipotesis standar dari sebagian besar ahli di lapangan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: