Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Israel, Jerman Siap-siap Gulirkan Program Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Kejar Israel, Jerman Siap-siap Gulirkan Program Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Kredit Foto: AP Photo/David Young
Warta Ekonomi, Berlin -

Kejar Israel, Jerman juga baru saja mengusulkan pemberian dosis keempat vaksin Covid-19 untuk warganya. Usulan itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach pada Rabu (22/12), dengan menyebut bahwa dosis keempat akan sangat diperlukan untuk menghentikan penyebaran Omicron yang lebih menular.

Lauterbach mengonfirmasi bahwa Jerman telah memesan 80 juta dosis vaksin buatan BioNTech yang secara khusus menargetkan Omicron. Menurut prediksinya, dosis BioNTech ini nantinya akan tiba pada bulan April atau Mei 2022.

Baca Juga: Israel Mungkin Negara Pertama yang Menyuntikkan 4 Dosis Vaksin ke Warganya

Kemudian, dikatakan pula bahwa Jerman ikut memesan 4 juta dosis vaksin Novavax dan 11 juta dosis Valneva, vaksin baru dari Prancis yang menunggu izin pemasaran. Kata Lauterbach, Novavax akan tiba di Jerman pada Januari mendatang.

Lauterbach sendiri telah memerintahkan pusat vaksinasi untuk tetap buka selama periode liburan.

"Kampanye suntikan booster adalah benteng terpenting kita dalam perang melawan Omicron."

"Setelah suntikan booster, tingkat perlindungan terhadap gejala Covid-19 parah adalah sangat tinggi. Saya akan memperkirakan keefektifannya mencapai lebih dari 90 persen," ungkap Lauterbach sambil mengatakan bahwa tanpa mandat vaksin, tidak mungkin untuk mengelola gelombang infeksi yang akan datang dalam jangka panjang.

Susul Israel, Jerman Ikut Usulkan Dosis Keempat Vaksin Covid-19 untuk Tangani Omicron - Foto 1

Kekhawatiran soal Omicron juga telah disampaikan oleh Lothar Wieler, presiden Institut Robert Koch Jerman (RKI) untuk penyakit menular. Menurutnya, omicron diprediksi akan bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi virus corona di Jerman dalam waktu tiga minggu. Terlebih, karena dalam waktu tiga hari saja, kasus Omicron sudah melonjak hingga dua kali lipat.

"Natal seharusnya tidak menjadi percikan yang memulai kobaran api Omicron."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: