Tahun 2021 akan berakhir dalam waktu hitungan hari menuju 2022. Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus positif Covid-19, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, hingga mencuatnya kasus asusila yang dilakukan guru pesantren terhadap 13 santri hingga melahirkan.
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan, menilai ada beberapa kejadian yang menyita perhatian. Menurutnya, perjalanan 2021 adalah masa persiapan untuk New normal pada 2022 dengan semangat perubahan dan penyesuaian dengan cepat dan radikal.
Baca Juga: Jelang Natal & Tahun Baru, Pemerintah Tingkatkan Keamanan dan Perlindungan Kesehatan Masyarakat
"Program vaksinasi Covid-19 yang 'gaspol' menghadapi tantangan munculnya varian Delta yang mematikan, belum lagi masalah distribusi vaksin dan obat Covid-19 yang tidak merata serta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin yang sering diganggu berita hoaks," kata Farhan, Jumat (24/12/2021).
Selanjutnya, Indonesia dihadapkan dengan kehilangan prajurit TNI Angkatan Laut sejumlah 53 pasukan terbaik. Tenggelamnya kapal selam TNI AL bernama Nenggala pada Sabtu 24 April 2021 tidak kalah memilukan. "Kita tidak hanya kehilangan pahlawan kusuma bangsa, tetapi juga alutsista utama untuk menjaga laut kita yang belum sepenuhnya aman," katanya.
Peristiwa lainnya ialah Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) berhasil menyelamatkan tiga dari empat WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf. Tiga WNI yang selamat itu berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yakni AKM (Laki-laki, 30), AD (Laki-laki, 41), dan AR (Laki-laki, 26).
Diketahui, pada Kamis 18 Maret 2021 Aparat Keamanan Filipina telah melakukan penyelamatan 3 (tiga) dari 4 (empat) WNI yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG). Ketiganya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yakni AKM (Laki-laki, 30), AD (Laki-laki, 41), dan AR (Laki-laki, 26).
Penyelamatan dilakukan pada sore hari di perairan Tawi-Tawi saat kapal yang digunakan kelompok Abu Sayyaf membawa tiga WNI terbalik akibat gelombang laut. Para WNI sandera tersebut dipindahkan Abu Sayyaf dari Indanan, Sulu, ke tempat lain karena terdesak akibat operasi gabungan Aparat Keamanan Filipina. Ketiga WNI diamankan di Marine Police Station Tandubas, Tawi-Tawi. KJRI Davao melalui anggota TNI di Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi telah menemui, memverifikasi serta memeriksa kondisi para WNI. Mereka dalam keadaan sehat.
Sementara itu, kerja legislasi di DPR RI mengalami kebuntuan pada dua Rancangan Undang-undang (RUU) yang dinantikan masyarakat, yaitu RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Terutama TPKS, gagal disahkan di tengah mencuatnya kasus asusila Herry Wirawan yang menghamili 13 santrinya.
"Hal ini menjadi PR besar bagi kami di DPR RI karena keduanya tertahan dalam proses legislasi yang panjang," katanya.
Khusus untuk Kota Bandung, Farhan menilai, perjalanan 2021 bagi warga Bandung adalah tahun yang menunjukkan telah memiliki daya juang tinggi, terbukti dari kemampuan sektor ekonomi kuliner yang berhasil jadi penyelamat perekonomian kota Bandung di tengah tekanan pandemi Covid-19.
"Artinya, Pemkot Bandung harus memberikan insentif kepada sektor yang memberikan sumbangan besar bagi perekonomian Kota Bandung," ujarnya.
Persib Bandung juga menjadi perhatian pada 2021 dengan tagar viral #reneout. Farhan menilai, Persib sebagai ikon kebangaan warga Bandung, walaupun menghadapi tekanan kuat, berhasil bertahan di posisi kedua pada klasemen Liga 1 putaran pertama.
"Tentu saja harapan kita Persib bisa melaju dan merebut gelar juara liga 2021/2022. Namun, tahun ini warga Bandung berduka dengan kepergian Mang Oded, Wali Kota. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan peninggalan positifnya akan memberikan semangat bagi kita semua untuk senantiasa berjuang bagi Kota Bandung," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum